Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
Ana/Lola berhadapan dengan Choi Nok dan Mok Nui pada fase ganda, mereka menang dengan skor 11-1, 11-3, 11-4. Kemudian pada bagian tunggal, Ana berhadapan dengan Mok Nui, dia menang dengan skor 11-5, 11-3, 11-0.
Syuci unggul tipis dari atlet Hong Kong Chan Yui Lam yang finis di tempat kedua dengan catatan waktu 2 menit 37,01 detik.
Hasil itu merupakan emas kedua bagi kontingen Indonesia dalam cabang olahraga bulu tangkis, setelah emas pertama diperoleh dari nomor beregu putra.
Mantan pembalap motor ini menjadi yang terbaik pada nomor individu pursuit putra 4.000 meter C4 dengan mencatatkan waktu lima menit 03.605 detik. Apa yang diraih oleh Fadli merupakan emas pertama bagi kontingen Indonesia.
Selain itu, timnas Indonesia juga mempersembahkan dua perak masing-masing dari kelas VI-B2/B3 (low vision) perorangan putra atas nama Gayuh Satrio dan kelas PI (daksa) beregu putra.
Jendi yang turun di lane 5 finis kedua dengan waktu 1 menit 6,80 detik untuk mengamankan medali perak.
Turun di nomor andalannya, ia meraih catatan waktu 26,21 detik di urutan kedua.
Libero timnas voli Indonesia di Asian Games 2018 itu bahkan menyemangati sahabatnya langsung di pinggir lapangan.
Apalagi, Jumat (12/10) besok, Indonesia mempunyai peluang untuk memborong emas dari cabang olahraga unggulan, seperti bulu tangkis dan catur.
Peluang untuk memenangi medali emas sangat terbuka lebar. Hanya saja, peluang tersebut tidak dimanfaatkannya dengan baik.
Tim estafet pararenang Indonesia yang terdiri dari Steven Sualang Tangkilisan, Jendi Pangabean, Guntur, dan Suriansyah.
Mahmoud meraih hasil tolakan sejauh 4,53 meter dan menempati posisi ke-19.
Jendi masih akan berlomba di nomor 4x100 meter medley relay 34 poin putra di perlombaan terakhir di hari kelima cabang pararenang Asian Para Games 2018.
Sriyanti berhasil merebut perak para angkat besi putri di atas 86 kg, sedangkan Widi, sapaan Ni Nengah, merebut medali perunggu para angkat beban putri nomor 86 kg.
Dukungan suporter yang didominasi para pelajar di Jakarta tak berhenti menggema di venue pertandingan. Namun, itu masih tidak cukup untuk membendung perlawanan Jepang.
Hasil tersebut menjadi medali perak keduanya di Asian Para Games 2018 setelah sebelumnya meraup medali serupa di nomor 100 meter T13 putri, Rabu (10/10).
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved