Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Kemenangan di Piala Super Eropa Lengkapi Pencapaian PSG

Dhika Kusuma Winata
14/8/2025 20:17
Kemenangan di Piala Super Eropa Lengkapi Pencapaian PSG
Logo PSG.(AFP/FRANCK FIFE)

PARIS Saint-Germain (PSG) menancapkan dominasi mereka di Eropa dengan meraih gelar Piala Super Eropa pertama dalam sejarah klub. Kemenangan itu melengkapi pencapaian luar biasa PSG sepanjang tahun ini.

Bermain di Stadio Friuli, Udine, Italia, Kamis (14/8) dini hari WIB, Les Parisiens menaklukkan Tottenham Hotspur melalui adu penalti 4-3 setelah imbang 2-2 di waktu normal.

Setelah menyapu tiga gelar domestik dan menjuarai Liga Champions, satu-satunya trofi yang lepas dari genggaman hanyalah Piala Dunia Antarklub. Tambahan trofi Piala Super kini kian mengukuhkan status PSG sebagai penguasa baru sepak bola Eropa.

Ousmane Dembele menilai kesuksesan Les Parisiens ialah buah keyakinan tim sejak awal perjalanan di Liga Champions. Ia menyebut kemenangan atas Liverpool di babak 16 besar menjadi titik balik yang membuat mereka percaya bisa menembus final dan menjadi yang terbaik di Eropa sepanjang 2025.

Tambahan trofi Piala Super perdana ini juga menjadi awal manis untuk membuka musim 2025/2026. Pasukan Les Parisiens bertekad terus mengoleksi gelar.

"Sepanjang tahun 2025, kami adalah tim terbaik di Eropa. Itu luar biasa, memenangi trofi Eropa lagi untuk klub ini sungguh luar biasa. Setelah kemenangan Liga Champions pada 31 Mei, kami memenangi Super Cup," kata Dembele kepada UEFA.

"Memulai musim dengan trofi membuat kami sangat bangga. Sekarang kami harus terus mengoleksi trofi dan meraih semuanya," tambahnya.

Pelatih PSG Luis Enrique menilai kunci keberhasilan tim ialah keyakinan penuh timnya. Mereka yakin untuk selalu bisa menang dalam situasi sesulit apa pun seperti ketika sempat tertinggal 0-2 dari Tottenham.

"Jika saya harus mengatakan satu hal penting bagi kami, yang juga penting musim lalu, itu adalah keyakinan kami. Kami percaya kami bisa menang kapan pun," kata Enrique.

Tottenham yang sudah unggul dua gol lebih dulu tampil disiplin selama 81 menit dengan pressing dan pertahanan rapat. Adapun PSG terlihat masih belum menemukan ritme permainan terutama di babak pertama.

Namun, perubahan besar terjadi ketika Fabian Ruiz masuk dari bangku cadangan. Kehadirannya membuat Vitinha bisa bermain lebih dalam.

Masuknya Lee Kang-In dan Goncalo Ramos juga menjadi faktor krusial karena keduanya mampu mencetak gol untuk memaksakan laga berakhir imbang dan berlanjut ke adu penalti.

Pergantian yang dilakukan Luis Enrique terbukti menentukan. Laga pun berlanjut ke adu penalti dan kiper baru PSG Lucas Chevalier tampil sebagai pahlawan dengan menepis sepakan Micky van de Ven. (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya