Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DALAM pertemuan di New York pada Sabtu (12/7) waktu setempat, Presiden FIFA Gianni Infantino dan sejumlah pimpinan serikat pemain global menyepakati diberlakukannya masa istirahat wajib bagi pesepak bola profesional. Kesepakatan tersebut muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kelelahan fisik pemain, menyusul keputusan FIFA menggelar edisi perdana Piala Dunia Antarklub dengan 32 tim pada musim panas ini, yang jatuh pada masa jeda kompetisi Eropa.
FIFA menyebutkan pertemuan itu membahas isu-isu utama terkait kesehatan pemain (pria dan wanita), yang menjadi prioritas. Mengingat hal itu termasuk dalam kerangka pencegahan risiko kerja sebagaimana ditetapkan oleh Organisasi Buruh Internasional.
FIFA juga menyatakan bahwa telah tercapai beberapa konsensus mengenai pemberian waktu bagi pemain. "Konsensus mengenai pentingnya waktu istirahat minimal 72 jam antar pertandingan dan masa libur selama tiga pekan pada akhir setiap musim," tulis keterangan resmi FIFA dikutip dari ESPN.
Selain jeda 72 jam antar laga dan libur akhir musim selama 21 hari, disepakati pula bahwa setiap pemain harus mendapat satu hari istirahat per pekan. Namun, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kalender pertandingan masing-masing klub serta perjanjian kerja kolektif yang berlaku di berbagai negara.
Isu perjalanan jarak jauh dan kondisi iklim ekstrem dalam penyelenggaraan pertandingan juga menjadi perhatian khusus. Faktor-faktor ini akan dipertimbangkan dalam penyusunan Kalender Pertandingan Internasional (International Match Calendar/IMC) ke depan.
Salah satu poin signifikan lainnya adalah usulan agar serikat pemain dapat berpartisipasi dalam rapat Dewan FIFA saat isu-isu yang menyangkut pemain dibahas. Usulan tersebut saat ini masih dalam tahap pertimbangan.
Langkah FIFA ini dipandang sebagai respon terhadap tekanan hukum dari FIFPRO—serikat pemain sepak bola global—bersama serikat pemain Inggris dan Prancis.
Pada Juni 2024 lalu, ketiganya menggugat FIFA ke Uni Eropa, menuding badan sepak bola dunia itu menyalahgunakan dominasinya dan melanggar hukum persaingan Eropa melalui ekspansi kalender kompetisi internasional, termasuk peluncuran Piala Dunia Antarklub.
Pada kesempatan terpisah, FIFPRO mendesak agar diberlakukan masa libur wajib selama empat pekan usai setiap musim. Mereka mengkritik keras keputusan FIFA yang menetapkan format baru Piala Dunia Antarklub tanpa berkonsultasi dengan para pemain.
FIFA pun mengakui pentingnya menjaga keseimbangan antara kompetisi level klub dan tim nasional, serta antara pertandingan domestik, kontinental, dan global.
"Penting untuk menciptakan kesempatan bagi pemain dari seluruh dunia agar dapat tampil di kompetisi top, karena hal ini mendorong perkembangan sepak bola global," tulis FIFA.
FIFA juga menegaskan bahwa memberi peluang bermain bagi pemain yang belum tampil di level internasional tertinggi menjadi salah satu prioritas utama ke depan. (H-4)
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump dipastikan akan menghadiri final Piala Dunia Antarklub.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved