Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
JUARA bertahan Jepang kembali menunjukkan dominasinya di ajang EAFF E-1 Championship 2025 atau Piala Asia Timur setelah menundukkan Tiongkok 2-0 di Stadion Yongin Mireu, Sabtu (12/7). Ini menjadi kemenangan kedua beruntun bagi tim besutan Hajime Moriyasu yang kini bersiap menghadapi laga penentu melawan tuan rumah Korea Selatan pekan depan.
Gol-gol kemenangan Jepang dicetak oleh Mao Hosoya dan Henry Heroki Mochizuki. Hasil ini membuat Jepang mengoleksi enam poin sama dengan Korea Selatan, tetapi unggul selisih gol (+7 berbanding +5).
Kedua tim akan saling berhadapan dalam laga pamungkas pada Selasa (15/7) di stadion yang sama untuk memperebutkan trofi juara.
Secara histori, Korea Selatan memiliki rekor lebih baik atas Jepang dengan 42 kemenangan, 23 hasil imbang, dan 16 kekalahan. Namun, sejak 2010, Korsel hanya menang empat kali dalam 11 pertemuan terakhir.
Turnamen edisi ke-10 ini menjadi kesempatan Korsel untuk meraih gelar keenam mereka. Sementara itu, Jepang berambisi membawa pulang trofi ketiga mereka di ajang ini.
Karena turnamen EAFF tidak masuk dalam kalender resmi FIFA, klub-klub tidak diwajibkan melepas pemain. Alhasil, baik Jepang maupun Korea Selatan tidak menyertakan pemain inti mereka yang bermain di Eropa.
Skuad Jepang sepenuhnya diisi oleh pemain dari J1 League sedangkan Korea Selatan membawa 23 pemain dari K League 1 dan tiga lainnya berasal dari liga Jepang. (I-2)
Italia yang sempat unggul di set pertama justru kehilangan dua set berikutnya dari Jepang, sebelum bangkit untuk merebut kemenangan 3-2 di final Kejuaraan Dunia Bola Voli U-21 Putri.
Di laga final Piala Asia Putri, timnas Australia mengalahkan timnas Jepang dengan skor 88-79.
TIMNAS Jepang sukses menyandang gelar juara EAFF E-1 Championship 2025 alias Piala Asia Timur setelah mengalahkan tuan rumah Korea Selatan dengan skor tipis.
Usai mengalahkan Tiongkok, Jepang menyamai poin tuan rumah Korea Selatan dengan enam angka, tetapi unggul selisih gol +7 berbanding +5.
INDONESIA mencintai sepak bola. Bahkan bisa dikatakan, sepak bola telah menjadi semacam 'agama sekuler' di negeri ini dielu-elukan, disakralkan, dan dirayakan.
Mantan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong ditunjuk sebagai Wakil Presiden Federasi KFA. STY sempat memberikan penilaian kekalahan Korea Selatan dari Timnas Indonesia U-17
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved