Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PELATIH Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, dengan tegas membela reputasinya menjelang laga final Liga Europa melawan Manchester United. Dalam konferensi pers prapertandingan, dia menepis olok-olok yang menyebutnya tidak layak memimpin tim.
Tottenham akan menghadapi Manchester United di San Mames, Bilbao, Kamis (22/5) dini hari WIB, pada final Liga Europa.
Postecoglou berambisi mengakhiri puasa gelar the Lilywhites selama 17 tahun. Kemenangan juga akan mengantarkan mereka ke Liga Champions musim depan.
Namun, tekanan berat terus membayangi Postecoglou karena performa buruk Spurs di Liga Primer yang membuat mereka berada di posisi ke-17, hanya satu tingkat di bawah MU.
Postecoglou merasa dirinya masih punya peran penting di klub dengan catatan finis di peringkat kelima pada musim perdananya (2023/2024) dan sekarang membawa tim ke final pentas Eropa.
"Saya merasa kami sedang membangun sesuatu. Sebuah trofi akan mempercepat proses itu. Meski banyak tantangan tahun ini, saya melihat ada perkembangan yang ingin saya lanjutkan," ujar Postecoglou.
"Itu tergantung sudut pandangnya. Tapi satu hal yang pasti, apa pun hasilnya, saya bukan badut dan tidak akan pernah jadi badut," tegasnya.
Postecoglou menegaskan karier kepelatihannya yang sudah berlangsung 26 tahun bukan didapat karena koneksi, melainkan kerja keras.
Mantan pelatih timnas Australia dan Celtic itu mengakui menangani Spurs bukan tugas mudah mengingat klub terakhir kali meraih trofi pada 2008 dan belum pernah mencicipi gelar Eropa sejak 1984.
"Saya telah berusaha sekuat tenaga menjalankan proses pembangunan ulang skuad, mengubah gaya main, dan membawa klub ini ke jalur juara," ujarnya.
Postecoglou mengakui dia belum membahas masa depannya. Pasalnya, beredar kabar dia bakal didepak jika gagal di final. (AFP/I-2)
Alejandro Garnacho dibangkucadangkan di laga final Liga Europa itu setelah Ruben Amorim lebih memilih memainkan Mason Mount.
Kekalahan dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa membuat musim Manchester United semakin terpuruk. Kekalahan itu membuat MU harus absen dari kompetisi Eropa pada musim depan.
Bagi Son Heung-min, yang telah berseragam Spurs sejak 2015 dan menjadi pencetak gol terbanyak kelima sepanjang sejarah klub, gelar Liga Europa menjadi puncak dari perjalanan panjangnya.
Meski mengukir kesuksesan di Eropa, nasib Ange Postecoglou masih belum aman karena performa Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris musim ini sangat mengecewakan.
Bagi Tottenham Hotspur, gelar Liga Europa ini merupakan gelar pertama mereka sejak memenangkan Piala Liga pada 2008 dan gelar kompetisi Eropa pertama mereka sejak 1984.
TOTTENHAM Hotspur resmi mengangkat Thomas Frank sebagai manajer anyar dengan kontrak tiga tahun, menggantikan Ange Postecoglou yang dipecat.
Thomas Frank didatangkan Tottenham Hotspur untuk menggantikan Ange Postecoglou, yang dipecat setelah dua musim membesut The Lilywhites.
Micky Van de Ven mengklaim Ange Postecoglou populer di kalangan para pemain Tottenham Hotspur sehingga banyak dari mereka yang menyayangkan pemecatannya.
Tottenham Hotspur tertarik mendatangkan Thomas Frank yang mampu membawa Brentford tampil baik dan finis di peringkat 10 klasemen Liga Primer Inggris musim lalu.
Mauricio Pochettino, yang menukangi Tottenham Hotspur selama lima tahun hingga November 2019 disebut akan kembali ke klub Liga Primer Inggris itu.
Ben Davies merupakan pemain yang paling lama membela Tottenham Hotspur, sejak diboyong dari Swansea City pada 2014. Sejak saat itu, ia telah mencatatkan 358 penampilan untuk the Lillywhites.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved