Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PENGAMAT sepak bola Indonesia Akmal Marhali mengatakan naturalisasi pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia adalah sebuah keniscayaan dalam perkembangan sepak bola secara global.
"Naturalisasi adalah keniscayaan dalam sepak bola global karena semua negara akan melakukannya," kata Akmal Marhali dalam acara pemaparan rilis survei nasional Indikator Politik Indonesia bertema "Sikap Publik terhadap Kebijakan Naturalisasi Pemain Timnas" yang diikuti secara virtual di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, naturalisasi pemain bukan hal baru dalam sepak bola Indonesia, bahkan ketika Indonesia tampil pada Piala Dunia 1938 sudah menggunakan pemain naturalisasi.
Pada era 1950-an, Timnas Indonesia juga memiliki lima pemain naturalisasi, salah satunya kiper naturalisasi pertama Arnold Wouter van der Vin.
Ia menjelaskan, sejak era pemain Cristian Gonzales hingga saat ini, tercatat jumlah pemain naturalisasi sebanyak 108 orang, termasuk 15 pemain naturalisasi yang menghuni timnas saat ini.
Artinya, kata dia, naturalisasi pemain sudah terjadi sejak lama dan merupakan langkah yang harus diambil dalam menjawab tantangan perkembangan sepak bola dunia saat ini.
Akmal mengatakan, di sisi lain, pihak FIFA juga memperbolehkan setiap negara untuk melakukan proses naturalisasi pemain dengan sejumlah persyaratan yang ada dalam statuta FIFA pasal 19.
Lebih lanjut, ia mengatakan, namun demikian, ada tantangan ke depan terkait kebijakan naturalisasi yang perlu diperhatikan pemangku kepentingan karena naturalisasi menjadi "bom waktu" jika prestasi Timnas Indonesia menurun.
"Kalau prestasi turun maka banyak orang yang akan mengkritik kebijakan naturalisasi ini," ujarnya.
Selain itu, kebijakan naturalisasi saat ini dikhawatirkan hanya bersifat kepentingan sesaat. Artinya, para pemain tidak mendapat kesempatan membela timnas di negara sebelumnya kemudian memilih bergabung dengan Timnas Indonesia karena adanya peluang hingga pensiun untuk menjaga nama besar sebagai pesepakbola termasuk menaikkan nilainya di dunia sepak bola.
"Karena pemain yang main di timnas pasti market value pasti akan terus naik," ujarnya.
Akmal menambahkan, saat ini masyarakat sedang euforia dengan kesuksesan yang dicapai Timnas Indonesia namun kualitas permainan bisa pasang dan surut karena usia pemain yang terbatas.
Oleh sebab itu, pekerjaan besar yang harus dituntaskan PSSI adalah bagaimana melakukan proses pembinaan yang baik untuk mencetak sebanyak mungkin pemain dari usia muda.
"Jadi ke depan harus ada keselarasan antara proyek naturalisasi yang tujuannya jangka pendek dengan proyek pemain usia muda untuk tujuan jangka panjang," ujarnya. (Ant/Z-6)
BAYERN Munich dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan Liverpool untuk memboyong winger asal Kolombia, Luis Diaz, dengan nilai transfer mencapai £65,5 juta atau setara Rp1,5 triliun.
PSSI mempercepat proses sertifikasi pelatih dengan memanfaatkan teknologi digital dan menurunkan biaya pelatihan di tingkat Asosiasi Provinsi (Asprov).
Presiden Prabowo Subianto menunjukan komitmen dan dukungan tanpa henti terhadap kemajuan sepak bola nasional.
Piala Pertiwi diharapkan dapat menjangkau lebih banyak talenta-talenta sepak bola putri dengan cakupan daerah yang semakin luas.
Presiden FIFA Gianni Infantino dan sejumlah pimpinan serikat pemain global menyepakati diberlakukannya masa istirahat wajib bagi pesepak bola profesional.
Piala Pertiwi U14 & U16 2025 juga merupakan kelanjutan dari turnamen MLSC.
Presiden telah menandatangani surat terkait pengajuan naturalisasi untuk Zijlstra.
Garuda Muda dinilai terlalu larut dalam menanggapi permainan lawan.
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 akan digelar pada bulan September di Sidoarjo.
Vietnam berhasil mengalahkan Indonesia dalam partai puncak dengan skor 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Pujian terhadap mentalitas Hokky juga datang dari sang kapten tim, Kadek Arel.
Final kali ini menjadi penampilan ketiga timnas U-23 Indonesia di ajang yang sebelumnya bernama Piala AFF U-23.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved