Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PELUANG calon pemain timnas Indonesia Kevin Diks untuk bermain di dua laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C, November mendatang, melawan timnas Jepang dan timnas Arab Saudi sangat berat.
Hal itu diungkapkan Executive Committee (Exco) PSSI Arya Sinulingga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (24/10).
"Jadi kemungkinan berat (Kevin Diks) untuk main di November," kata Arya.
Menurut Arya, seluruh proses naturalisasi seorang pemain untuk dapat tampil membela sebuah tim di putaran ketiga harus rampung H-7 pertandingan.
Jika dilihat dari pertandingan pertama melawan Jepang pada 15 November, maka tujuh hari sebelumnya adalah pada 8 November.
Arya mengungkapkan, proses ini tidak akan memakan waktu sebentar, apalagi melihat adanya transisi pemerintahan baru saat ini seperti perubahan di kementerian atau lembaga terkait, sehingga proses naturalisasi Kevin akan sulit selesai untuk dua laga pada November.
"Kevin Diks itu kalau mau main, itu harus H-7 terakhir data masuk. Main tanggal 15, berarti data masuk minimal tanggal 8. Atau tanggal 7, dia harusnya waktu datanya. Tanggal 7, berarti harus sumpah di situ dan KTP, imigrasi, dan kawan-kawannya," jelas dia.
"Nah, teman-teman kan tahu, pemerintahan masih baru. Ini kabinet juga berubah, nomenklatur kabinet juga berubah. Kumham tadinya satu kementerian jadi tiga kementerian. Jadi semua lagi konsolidasi kementeriannya, gitu. Itu satu," tambah dia.
"Kemudian DPR pun baru kemarin terbentuk komisinya. Berubah semuanya," lanjut Arya.
Dengan pertimbangan ini, PSSI menargetkan menyelesaikan proses naturalisasi bek FC Copenhagen itu untuk dua laga pada Maret tahun depan
saat melawan timnas Australia dan timnas Bahrain.
"Ya, bisanya main di, mudah-mudahan main pada Maret," kata Arya.
Pemain yang kini memegang paspor Belanda tersebut diketahui memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Ambon yaitu Natasja Dik Bakarbessy.
Selama kariernya di Copenhagen sejak Juli 2021, Diks sudah tampil sebanyak 145 pertandingan dengan koleksi 14 gol dan 15 assist.
Selain posisi utamanya yang merupakan seorang bek tengah, pemain yang pernah membela timnas Belanda kelompok umur (U-19, U-20, dan U-21) itu pernah mengisi beberapa posisi lainnya seperti bek kanan, bek kiri, dan juga gelandang bertahan. (Ant/Z-1)
Erick memastikan bahwa tahapan administrasi untuk naturalisasi sedang berlangsung dan akan segera dilanjutkan ke proses legislatif.
Mauro Zijlstra dipandang sangat cocok sebagai striker timnas Indonesia.
PSSI resmi memproses naturalisasi Mauro Zijlstra, penyerang muda berdarah Indonesia yang saat ini bermain untuk FC Volendam. Pemain kelahiran Belanda itu keturunan dari Bandung.
Nathan Tjoe A On bukan satu-satunya pemain keturunan Indonesia yang saat ini berstatus tanpa klub.
Berposisi sebagai penyerang, Isa Warps dikenal cepat, lincah dan memiliki naluri gol yang tajam.
Garuda Muda memastikan langkah ke final usai menang 7-6 atas Thailand setelah penendang terakhirnya, Burapha, gagal menembus gawang Muhammad Ardiansyah dalam laga semifinal.
Pujian terhadap mentalitas Hokky juga datang dari sang kapten tim, Kadek Arel.
Final kali ini menjadi penampilan ketiga timnas U-23 Indonesia di ajang yang sebelumnya bernama Piala AFF U-23.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir memastikan proses naturalisasi dua calon pemain tim nasional Indonesia masih menunggu kelengkapan dokumen resmi
Erick berharap suporter tetap hadir mendukung perjuangan tim nasional secara langsung di stadion.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved