Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Alasan GBK tidak Bisa Setara dengan Stadion Internasional

Meilani Teniwut
12/7/2024 16:40
Alasan GBK tidak Bisa Setara dengan Stadion Internasional
Sejumlah pekerja merevitalisasi rumput Field of Play (FOP) lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta, Rabu (26/6/2024).(Antara/Aprillio Akbar)

STADION Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta baru-baru ini masuk dalam daftar 10 stadion terbaik di dunia versi Ticket Gum, menempati posisi kedelapan. Meskipun pencapaian ini mengesankan, Direktur Umum GBK, Hadi Sulistia, mengungkapkan bahwa stadion ini masih menghadapi tantangan besar untuk mencapai level yang setara dengan stadion-stadion ternama di luar negeri.

Menurut Hadi Sulistia, perbandingan langsung antara GBK dan stadion internasional seperti di Singapura tidak sepenuhnya adil. "Kita tidak bisa langsung menyamakan GBK dengan Singapura. Untuk mencapai level seperti Singapura, kita memerlukan waktu sekitar 7 tahun untuk mempersiapkan infrastruktur hingga mencapai kondisi saat ini," jelasnya. 

Sulistia juga menjelaskan bahwa meskipun Singapura sangat kooperatif dalam membagikan pengetahuan, persiapan peralatan seperti roller untuk rumput memerlukan waktu lama dan sering kali harus dipesan lebih dari 12 bulan sebelumnya. Salah satu alasan utama GBK belum setara dengan stadion internasional ialah perbedaan struktur dan kondisi cuaca. Misalnya, untuk mencapai level seperti Stadion Santiago Bernabéu, akan memerlukan perubahan besar pada struktur bangunan yang tidak memungkinkan karena GBK merupakan cagar budaya. 

Baca juga : Kelestarian SUGBK Dipastikan Terjaga selepas BNI Loudfest Vol 3

"Ada beberapa hal yang bisa kita kendalikan dan ada yang tidak. Kita juga harus mempertimbangkan bahwa stadion utama ialah cagar budaya, sehingga tidak mungkin melakukan perubahan besar-besaran," tambahnya.

GBK berada di urutan kedelapan dalam daftar tersebut mengalahkan stadion-stadion ikonik seperti Santiago Bernabéu yang menempati posisi kesembilan dan hanya satu tangga di bawah Old Trafford, markas Manchester United. Stadion GBK mendapatkan indeks skor 72,52 melampaui Santiago Bernabéu yang memiliki skor 71,91. Dua stadion yang menempati posisi teratas ialah Mineirao di Brasil dengan skor 83,40 dan Celtic Park di Skotlandia dengan skor 80,74.

Meskipun GBK satu-satunya stadion di Asia yang masuk dalam 10 besar, pencapaian ini menunjukkan bahwa stadion Jakarta ini diakui sebagai arena berkualitas tinggi yang sejajar dengan stadion megah lain di dunia. Namun, seperti yang dijelaskan oleh Sulistia, ada tantangan besar yang harus dihadapi untuk mencapai standar yang sama dengan stadion-stadion internasional, termasuk faktor-faktor struktural dan teknis yang perlu diperhatikan. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya