Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PIALA Afrika masih juah dari selesai namun turnamen kali ini telah menjadi sangat bersejarah bagi timnas Guinea setelah mereka berhasil menang untuk pertama kali sepanjang sejarah di babak sistem gugur. Hal itu pun membuat pelatih Guinea Kaba Diawara menangis.
"Bagi staf pelatih dan saya, prestasi ini sudah luar biasa. Ini lebih dari yang bisa kami bayangkan," ungkap mantan penyerang Arsenal itu di hotel klub, menjelang laga perempat final Piala Afrika melawan timnas Kongo, Sabtu (3/2) dini hari WIB.
Guinea berhasil melaju ke babak perempat final Piala Afrika usai menang 1-0 atas Guinea Ekuatorial berkat gol larut Mohamed Bayo.
Baca juga : Mesir Kalah Adu Penalti dari Kongo di 16 Besar Piala Afrika
"Orang-orang mungkin bertanya mengapa saya menangis padahal ini baru laga 16 besar. Bagi saya, ini adalah momen yang luar biasa," kata Diawara,
"Saya tidak bisa menahan air mata saya, begitu juga dengan staf saya. Kami semua menangis," lanjutnya.
Guinea merupakan runner-up Piala Afrika 1976 namun itu terjadi kala tidak ada babak sistem gugur dan babak final four memainkan format round robin.
Baca juga : Gol Larut Bayo Pastikan Guinea Melaju ke Perempat Final Piala Afrika
Guinea sukses melaju dari babak penyisihan grup Piala Afrika di enam kesempatan pada abad ini namun gagal melaju lenih jauh termasuk pada 2006 kala Diawara mencetak gol saat Guinea kalah 3-2 dari Senegal.
Di Piala Afrika kali ini, ada banyak faktor yang mendukung Guinea.
Pertama, Piala Afrika diadakan di Pantai Gading, negara tetangga Guinea. Hal itu membuat timnas Guinea mendapatkan dukungan luar biasa.
Baca juga : Pelatih Maroko Diganjar Skorsing Dua Laga di Piala Afrika
"Di Pantai Gading, kami layaknya bermain di kandang sendiri," ungkap Diawara.
"Di sini ada komunitas besar Guinea. Bahkan, kakak saya ada yang lahir di sini. Jadi, bermain di Pantai Gading tidak jauh beda dengan bermain di Guinea. Kami memiliki bahasa yang sama dan agama yang sama," lanjutnya. (AFP/Z-1)
Baca juga : Senegal Kalahkan Guinea, Kedua Negara Melaju ke 16 Besar Piala Afrika
Malawi, yang tampil untuk ketiga kalinya di Piala Afrika dan pertama sejak 2010, terpangkas skuatnya karena 13 pemain mereka tidak bisa diturunkan akibat covid-19.
Kiper Ali Abu Eshrein jadi penyelamat jala gawang Sudan di menit akhir ketika berhasil menggagalkan tendangan penalti Pele,
Musa Barrow menjadi pencetak gol semata wayang kemenangan Gambia pada menit ke-71.
Ini merupakan kali pertama dalam sejarah timnas Brasil memakai jersey berwarna hitam, kecuali penjaga gawang.
Vinicius, yang mengenakan jersey nomor punggung 10, mencetak gol untuk Brasil lewat titik penalti di menit 88 saat Selecao sudah kembali mengenakan jersey kuning-hijau.
Dengan hasil itu, baik Kamerun maupun Guinea mendapatkan satu poin, dan berhak menduduki posisi kedua dan ketiga di klasemen Grup C.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved