Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PIALA Afrika masih juah dari selesai namun turnamen kali ini telah menjadi sangat bersejarah bagi timnas Guinea setelah mereka berhasil menang untuk pertama kali sepanjang sejarah di babak sistem gugur. Hal itu pun membuat pelatih Guinea Kaba Diawara menangis.
"Bagi staf pelatih dan saya, prestasi ini sudah luar biasa. Ini lebih dari yang bisa kami bayangkan," ungkap mantan penyerang Arsenal itu di hotel klub, menjelang laga perempat final Piala Afrika melawan timnas Kongo, Sabtu (3/2) dini hari WIB.
Guinea berhasil melaju ke babak perempat final Piala Afrika usai menang 1-0 atas Guinea Ekuatorial berkat gol larut Mohamed Bayo.
Baca juga : Mesir Kalah Adu Penalti dari Kongo di 16 Besar Piala Afrika
"Orang-orang mungkin bertanya mengapa saya menangis padahal ini baru laga 16 besar. Bagi saya, ini adalah momen yang luar biasa," kata Diawara,
"Saya tidak bisa menahan air mata saya, begitu juga dengan staf saya. Kami semua menangis," lanjutnya.
Guinea merupakan runner-up Piala Afrika 1976 namun itu terjadi kala tidak ada babak sistem gugur dan babak final four memainkan format round robin.
Baca juga : Gol Larut Bayo Pastikan Guinea Melaju ke Perempat Final Piala Afrika
Guinea sukses melaju dari babak penyisihan grup Piala Afrika di enam kesempatan pada abad ini namun gagal melaju lenih jauh termasuk pada 2006 kala Diawara mencetak gol saat Guinea kalah 3-2 dari Senegal.
Di Piala Afrika kali ini, ada banyak faktor yang mendukung Guinea.
Pertama, Piala Afrika diadakan di Pantai Gading, negara tetangga Guinea. Hal itu membuat timnas Guinea mendapatkan dukungan luar biasa.
Baca juga : Pelatih Maroko Diganjar Skorsing Dua Laga di Piala Afrika
"Di Pantai Gading, kami layaknya bermain di kandang sendiri," ungkap Diawara.
"Di sini ada komunitas besar Guinea. Bahkan, kakak saya ada yang lahir di sini. Jadi, bermain di Pantai Gading tidak jauh beda dengan bermain di Guinea. Kami memiliki bahasa yang sama dan agama yang sama," lanjutnya. (AFP/Z-1)
Baca juga : Senegal Kalahkan Guinea, Kedua Negara Melaju ke 16 Besar Piala Afrika
Kemenangan atas Guinea membuat Prancis mengoleksi enam poin dari dua laga. Les Bleus menduduki peringkat pertama dan sulit digeser dari puncak klasemen Grup A.
PERJUANGAN ‘Garuda Muda’ untuk membuat sejarah dengan lolos ke putaran final Olimpiade Paris berakhir sudah.
Menurut Presiden FIFA itu, penampilan Garuda Muda sudah berkembang ke arah yang bagus sehingga dia mengajak para pendukung agar terus memberikan dukungan dengan semangat yang sama.
Timnas Indonesia masih mengantongi satu peluang untuk bisa tampil di Olimpiade Paris 2024 melalui laga playoff melawan wakil Afrika, Guinea, pada 9 Mei mendatang.
Otoritas keamanan Prancis tidak mengizinkan pertandingan antara Indonesia dan Guinea digelar secara terbuka demi alasan keamanan menjelang Olimpiade Paris 2024.
CESAR Luis Menotti dikenal sebagai filsuf sepak bola yang mengantarkan Argentina ke panggung dunia dengan memenangi Piala Dunia 1978.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved