KOMITE Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) memastikan gelaran World Beach Games 2023 yang bakal bergulir di Bali pada Agustus mendatang tak akan terancam menyusul penolakan untuk Piala Dunia U-20.
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari langsung mengomunikasikannya lagi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster.
"Saya jelaskan ke Pak Gubernur kemarin kami di KOI bukan pertama kali mengadakan kegiatan, sebelumnya pun sudah ada beberapa kegiatan lain. Kembali lagi, setiap cabor punya statuta aturan sendiri-sendiri jadi apabila terjadi konflik, harus dicari solusinya," kata Okto dalam konferensi pers di kantor KOI, Jakarta, Rabu (29/3).
Baca juga : Solusi Terbaik Piala Dunia U-20
Kekhawatiran mengenai agenda World Beach Games muncul lantaran penolakan Gubernur Bali terhadap keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U-20. Atlet Israel diketahui juga kan bertanding pada ajang Word Beach Games.
"Kami menjelaskan (ke Gubernur) nanti kalau ada sesuatu yang kurang berkenan kita cari solusi. Jadi bukan no is no. Kita jaga, jangan sampai karena satu hal Indonesia dirugikan. Indonesia terlalu besar untuk dikucilkan," ujar Okto.
Baca juga : Sumsel Juga Siap Jadi Tuan Rumah Drawing Piala Dunia U-20
Okto menyampaikan sejauh ini tidak ada kendala berarti soal agenda World Beach Games di Bali nanti. Ia juga menyebut belum menerima adanya isu penolakan terkait ajang tersebut.
Ia menegaskan Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir gencar melakukan diplomasi olahraga dengan membawa ajang dunia ke Tanah Air jangan sampai terbebani isu-isu yang dicampuradukkan dengan politik. Pasalnya, imbuh Okto, atlet-atlet Indonesia yang memimpikan Merah Putih berkibar di ajang internasional juga potensial terdampak jika ujungnya dikucilkan.
NOC Indonesia pun mengimbau semua pihak untuk menempatkan olahraga sebagai sarana pemersatu bukan alat untuk memecah-belah.
"Jangan sampai hari ini kita mengalami kemunduran. Indonesia terlalu besar dikucilkan gara-gara olahraga," ujarnya.
"Justru dengan forum ini kita manfaatkan untuk diplomasi. Kita gunakan olahraga ini sebagai alat pemersatu bangsa. Kita harus suarakan bahwa kepentingan kita lebih besar dari yang terjadi hari ini," tandasnya. (Z-4)