Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERTARUHAN besar Timnas Kamerun di ajang Piala Dunia Qatar 2022 berada di tangan salah satu mantan pemain terhebatnya, Rigobert Song, yang telah ditunjuk sebagai pelatih, Februari lalu. Meski minim pengalaman manajerial di level timnas senior, Song menghadapi tantangan untuk membawa tim berjuluk Singa yang Gigih melewati babak penyisihan grup.
Tidak ada yang meragukan kontribusi besar Song untuk sepak bola Kamerun. Dia bermain di empat Piala Dunia, delapan Piala Afrika, memenangkan dua gelar Piala Afrika dan membuat rekor tampil 137 kali untuk timnas. Tapi, dia belum memenangkan publik Kamerun dalam peran barunya sebagai pelatih.
Mantan bek Liverpool itu diharapkan mengulangi capaian Roger Milla dkk yang mampu mencapai perempat final pada 1990 serta menempatkan sepak bola Afrika ada di persaingan dunia.
Baca juga: Kamerun Andalkan Choupo-Moting dan Anguissa
Negara Afrika Tengah itu mungkin mendambakan pengulangan keajaiban 32 tahun lalu, tetapi kenyataan pahitnya adalah Kamerun hanya memenangkan satu pertandingan di Piala Dunia sejak 1990, melawan Arab Saudi pada 2002.
Pada Piala Dunia terakhir yang diikuti 2014, Kamerun kalah dalam tiga pertandingan tanpa meraih satu poin pun serta kebobolan sembilan gol dalam tiga laga. Hasil itu jadi rekor terburuk dari semua 32 tim di Piala Dunia 2014.
Dalam misi pertamanya, Song berhasil membawa Kamerun memenangkan playoff Zona Afrika dua leg melawan Aljazair pada Maret lalu untuk lolos ke di Qatar.
Kendati demikian, dua bulan jelang kick-off Piala Dunia, mereka menderita dua kekalahan, melawan Uzbekistan 0-2 dan dari Korea Selatan (Korsel) 0-1.
Kekalahan itu menimbulkan pertanyaan apakah presiden Federasi Sepak Bola Kamerun (FECAFOOT) Samuel Eto'o, mantan rekan setim Song, terlalu tergesa-gesa dalam menggantikan Toni Conceicao. Pelatih asal Portugal itu membawa Kamerun ke posisi ketiga di Piala Afrika tahun ini dan meletakkan dasar untuk membangun di Qatar.
Eto'o menepis keraguan itu. Bahkan, mantan pemain Barcelona itu sesumbar tim Afrika akan membuat sejarah dan mendominasi Piala Dunia di Qatar dengan Kamerun mengalahkan Maroko di final.
"Afrika selalu memiliki potensi untuk mencapai Piala Dunia yang sukses, tetapi kami tidak selalu menunjukkan wajah terbaik kami hingga saat ini. Selama bertahun-tahun, tim Afrika telah memperoleh lebih banyak pengalaman, dan saya pikir mereka siap tidak hanya untuk berpartisipasi di Piala Dunia, tetapi juga untuk memenangkannya," kata Eto'o.
Dukungan terhadap Song juga disampaikan Olivier Mbaizo, bek Kamerun yang bermain untuk klub di Liga Amerika Serikat (MLS), Philadelphia Union. Song sangat dihormati dengan karier gemilangnya sebagai pemain di Piala Dunia. Perannya sebagai figur ayah atau inspirasi tidak terbantahkan.
"Dia adalah orang yang hebat, sebagai pelatih dan sebagai manajer. Dia selalu berada di samping para pemainnya, memberikan nasihat. Perasaan lebih mudah dengan dia, komunikasi adalah kunci dalam grup," kata Mbaizo.
Song telah merilis 26 pemain yang akan dibawa ke Qatar. Kekuatan Kamerun ada di sektor depan, dengan hadirnya sejumlah pemain berkualitas seperti pemain Liga Arab Saudi, Al-Nassr, Vincent Aboubakar, yang bakal memimpin tim dengan ban kapten di lengannya. Catatan 33 gol dari 88 caps jelas membuat pemain berusia 30 tahun ini bakal tetap jadi andalan Song.
Selain itu masih ada Eric Choupo-Moting, yang tampil luar biasa untuk Bayern Muenchen. Pemain berusia 33 tahun itu mencetak sembilan gol dalam delapan pertandingan terakhirnya untuk juara Bundesliga tersebut. Di level timnas, Choupo-Moting telah mencetak 18 gol dari 68 caps.
Kamerun tergabung di Grup G bersama Serbia, Swiss, dan Brasil, yang merupakan salah satu tim paling sukses dalam sejarah Piala Dunia, setelah memenangkan gelar lima kali.
"Timnas Brasil bukan hanya peringkat pertama di FIFA, tapi mereka juga pemilik lima gelar juara dunia. Swiss juga tim yang tidak bisa dianggap remeh. Namun Kamerun adalah Kamerun, kami akan menunjukkan perlawanan yang ketat," kata Song.
Sementara Vincent Aboubakar mengatakan timnya yakin masih bisa meladeni perlawanan Serbia dan Swiss. Ia lalu menyoroti timnas Brasil, yang dinilai memiliki kedalaman skuat yang bagus. Tetapi Aboubakar tak gentar dengan Neymar Jr dkk.
"Kami tidak akan takut dengan Brasil karena tim saat ini bukanlah Brasil yang lama. Memang benar mereka memiliki beberapa pemain berkualitas, tetapi Anda membutuhkan skuad yang bersatu untuk melaju jauh di turnamen. Sebuah tim dengan nama besar tapi tanpa persatuan tidak berarti apa-apa." ujarnya.
Kiper: Andre Onana, Devis Epassy, Simon Ngapandouetnbu
Bek: Nicolas Nkoulou, Collins Fai, Nouhou Tolo, Jean-Charles Castelletto, Olivier Mbaizo, Enzo Ebosse, Christopher Wooh
Gelandang: Andre Anguissa, Pierre Kunde, Samuel Gouet, Martin Hongla, Gael Ondoua, Olivier Ntcham, Jerome Ngom Mbekeli
Striker: Vincent Aboubakar, Eric Choupo-Moting, Karl Toko Ekambi, Christian Bassogog, Moumi Ngamaleu, Jean-Pierre Nsame, Bryan Mbeumo, Georges-Kevin Nkoudou, Souaibou Marou (AFP/Espn/OL-1)
Lippi mundur setelah Tiongkok kalah 1-2 dari Suriah di laga kualifikasi Piala Dunia 2020.
PDRM meminta individu yang menjadi korban agar tampil membuat laporan ke polisi.
Sebelum membidik Piala AFF 2020, Tae-yong diharapkan bisa memberi raihan maksimal untuk Indonesia di tiga laga tersisa kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pertandingan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang sedianya dilangsungkan Maret digeser ke Oktober dan laga bulan Juni menjadi bulan November 2020.
Gugatan hukum AS itu berkaitan dengan skandal korupsi besar-besaran pada 2015 yang membuat FIFA bergolak dan membuat presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter memilih mundur
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan pemerintah dan PSSI memang telah merekomendasikan enam stadion sebagai tempat penyelenggaraan.
Keempat pemain timnas Kamerun itu telah dikarantina sejak Rabu (29/12) setelah mereka tiba bersama Les Lions Indomptables.
Aboubakar menjadi pemain Kamerun pertama yang selalu mencetak gol di semua laga penyisihan grup Piala Afrika setelah Samuel Eto'o melakukan hal itu pada Piala Afrika 2008 di Ghana.
Padahal, Comoros memainkan bek sebagai penjaga gawang setelah du kiper mereka dinyatakan positif covid-19 sementara penjaga gawang lainnya cedera.
SABTU malam ini, The Indomitable Lions Kamerun akan tampil di perempat final Piala Afrika 2022 menghadapi Gambia.
"Sekarang saatnya untuk fokus pada Kamerun. Kami bersiap, mudah-mudahan kami lolos dan memenangkan laga nanti,"
Setelah pertandingan berlangsung selama 120 menit dan skor masih tetap sama maka diberlakukan adu penalti hingga membuat Mesir lolos ke final dengan skor 3-1
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved