Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jerman Bertekad Pulihkan Status Tim Spesialis Turnamen di Piala Dunia 2022

Akmal Fauzi
09/11/2022 05:45
Jerman Bertekad Pulihkan Status Tim Spesialis Turnamen di Piala Dunia 2022
Para pemain timnas Jerman melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang lawan.(AFP/Ben Stansall)

TIMNAS Jerman berambisi memulihkan status sebagai tim spesialis turnamen di Piala Dunia Qatar 2022. Kendati demikian, ambisi itu cukup berat ketika tim berjuluk Der Panzer itu mengalami krisis pemain di lini depan serta hasil buruk jelang berlaga di Qatar.

Supremasi tim spesialis turnamen runtuh dalam sekejap ketika Timnas Jerman gagal melewati fase grup Piala Dunia 2018 di Rusia. Kekalahan dari Meksiko di laga pembuka serta Korea Selatan pada pertandingan terakhir membuat mereka finis sebagai juru kunci grup. 

Tersingkirnya Jerman di fase grup bukan hanya mengecewakan, namun juga menjadi catatan sangat buruk. Untuk pertama kalinya, mereka kandas di babak awal Piala Dunia dalam tempo 80 tahun.

Baca juga: TIMNAS MAROKO: Uji Nyali Pelatih Baru

Torehan buruk mereka berlanjut di Piala Eropa 2020. Tim asuhan Joachim Loew itu dihentikan Inggris di babak 16 besar yang kemudian memicu pengunduran diri sang pelatih. 

Padahal, sejak penampilan buruk di Piala Eropa 2004, Jerman selalu lolos ke empat besar baik di Piala Dunia dan Piala Eropa. Termasuk menjadi jawara Piala Dunia 2014 dan runner-up Piala Eropa 2008. 

Pencapaian mereka dalam periode 2006 hingga 2016 melegitimasi status Jerman sebagai tim spesialis turnamen. Total Jerman sudah meraih empat gelar Piala Dunia, tiga trofi Piala Eropa, serta satu Piala Konfederasi.

Di bawah asuhan Hansi Flick, Jerman punya tantangan berat berlaga di Qatar saat penyerang RB Leipzig Timo Werner dipastikan tidak bisa berangkat ke Qatar karena cedera engkel. Meskipun bukan penyerang murni, Werner menjadi pilihan utama Hansi Flick.

Krisis penyerang itu mengembalikan memori kejatuhan Jerman pada Piala Dunia 2018. Pelatih Joachim Loew saat itu mengandalkan Werner yang masih berusia 22 tahun. Penyerang veteran Mario Gomez yang sudah memasuki fase akhir karier berperan sebagai pelapis. Hasilnya, Jerman hanya mencetak 2 gol sepanjang babak grup. Tidak satu gol pun datang dari penyerang tengah.

Krisis ujung tombak itu kembali dirasakan Flick jelang menuju Qatar. Di kompetisi terakhir yang diikuti, Liga Negara UEFA, Jerman hanya menang sekali dari enam laga. Sumbangan Werner dan Kai Havertz sama dengan gelandang Joshua Kimmich dan Gundogan, hanya dua gol.

"Kami harus melakukannya tanpa striker yang sangat baik dengan tingkat gol yang kuat di jersey nasional," kata Flick.

Penyerang veteran Thomas Mueller, yang berusia 33 tahun, kemungkinan akan tampil di Piala Dunia untuk keempat kalinya di Qatar. Namun, Jerman tidak bisa terlalu berharap banyak pada pencetak gol terbanyak tim di Piala Dunia Brasil itu. Mueller sedang dalam tren menurun, baru mencetak empat gol di klub dan negara dari total 20 penampilan musim ini.

Berharap pada pemain pelapis

Jerman kekurangan pemain pengganti yang siap pakai di lini depan. Setidaknya ada satu pemain tidak berpengalaman kemungkinan akan dipanggil ke Qatar. Salah satu kandidatnya adalah pemain muda Borussia Dortmund, Youssoufa Moukoko, yang sudah menjadi ujung tombak timnya di Bundesliga dan Liga Champions di usia 17 tahun.

Pelatih Dortmund Edin Terzic mengatakan hanya masalah waktu sebelum Moukoko menjadi bagian reguler dari timnas Jerman, mengingat pemain muda itu membuat permainan Borussia Dortmund lebih baik. 

Berbicara setelah ketidakhadiran Werner di Qatar, Terzic mengatakan Flick memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup untuk menilai kualitas Moukoko.

Flick juga punya solusi alternatif lain. Salah satunya adalah memberikan kepercayaan kepada penyerang 29 tahun asal Werder Bremen, Niclas Fuellkrug. 

Pemain setinggi 1,89 meter itu mungkin bisa menjadi jawaban untuk ketajaman lini depan Jerman. Dia sudah mencetak sembilan gol dari 12 penampilan di Bundesliga musim ini.

"Kita dapat melihat bahwa Niclas memiliki keterampilan yang dapat memperkaya permainan kita," kata Flick, yang sudah melihat potensi Fuellkrug.

Selebihnya, mereka bisa lebih banyak memaksimalkan penyerang sayap yang punya kecepatan seperti Leroy Sane dan Serge Gnabry. Jerman juga mengandalkan bantuan gelandang yang punya insting mencetak gol, seperti Jamal Musiala dan Gundogan.

Flick menyadari Jerman selalu disorot karena prestasinya di masa lalu. Namun, ia yakin anak asuhnya bisa melakukan hal yang jauh lebih baik dibandingkan Piala Dunia di Rusia. 

"Saya berharap pada akhirnya, kinerja tim akan berbeda dari tahun 2018. Saya pikir mereka perlu melakukan hal itu di setiap Piala Dunia. Kami selalu diawasi dan ekspektasi di Jerman sangat tinggi," jelasnya.

Gelandang Timnas Jerman Ilkay Gundogan mengatakan tidak akan mudah bagi Jerman untuk mengembalikan status tim spesialis turnamen. Namun, itu bukan kemustahilan. Ia sangat menantikan kiprah apik pada Piala Dunia 2022.

"Kami telah menunjukkan dalam waktu yang lama bahwa kami dapat melakukannya di level tertinggi. Di Piala Dunia, Anda memiliki lebih sedikit peluang untuk membuat kesalahan," kata Gundogan.

Jerman menghuni Grup E bersama Spanyol, Kosta Rika dan Jepang. Meski di atas kertas, Der Panzer tetap harus menanamkan kewaspadan sebab ajang bergengsi ini selalu memunculkan kejutan yang tidak terduga. 

Timnas Jerman akan menjalani pertandingan pertama di Piala Dunia 2022 Qatar tanggal 23 November 2022 melawan Jepang. Setelahnya, Timnas Jerman akan bertemu dengan Timnas Spanyol di pertandingan kedua di Piala Dunia 2022 Qatar. 

Prediksi Skuat Jerman Piala Dunia Qatar

Kiper: Manuel Neuer, Kevin Trapp, Oliver Baumann

Bek: Jonathan Tah, Thilo Kehrer, Niklas Sule, Lukas Klostermann, Benjamin Heinrichs, David Raum, Antonio Rudiger, Nico Schlotterbeck.

Gelandang: Joshua Kimmich, Jonas Hofmann, Julian Brandt, Leon Goretzka, Ilkay Gundogan, Jamal Musiala, Anton Stach, Kai Havertz.

Penyerang: Lukas Nmecha, Leroy Sane, Thomas Muller, Karim Adeyemi, Serge Gnabry, Youssoufa Moukoko, Niclas Fuellkrug. (AFP/FIFA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya