Suporter Tuntut Klub Desak KLB PSSI

SUPORTER pun mendesak agar klub-klub kecintaannya bersikap terkait pembenahan di tubuh PSSI dan perbaikan sepak bola Tanah Air seperti yang tertuang dalam rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan.

"Kita tetap dengan dorongan agar harus ada KLB dan (PSSI) menjalankan rekomendasi. Cuma memang klub agak hati-hati menunggu momentum. Walaupun sikapnya beberapa normatif seperti Persija dan Arema. Tetapi secara implisit mendukung perubahan," kata Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia (FKSI) Richard Achmad Supriyanto ketika dihubungi, Selasa (25/10).

Richard menungkapkan kelompok-kelompok suporter saat ini terus menggalang dukungan dan melobi manajemen klub untuk menyuarakan sikap. Awalnya, imbuh dia, fokus suporter ingin memastikan lebih dulu kasus Kanjuruhan bakal diusut tuntas secara hukum.

Sejak awal, ujarnya, FKSI sudah menuntut Ketua Umum PSSI untuk mundur sebagai bentuk pertanggung jawaban dan petisi terbuka pun digulirkan. Sayangnya, kata Richard, PSSI seakan bergeming meski rekomendasi TGIPF juga meminta perbaikan di tubuh federasi.

"Kalau PSSI ini bergeming untuk menindaklanjuti rekomendasi (TGIPF) kita terus dorong agar teman-teman suporter berupaya melobi klub-klubnya termasuk askot dan asprov masing-masing," ujarnya.

Sebelumnya, Persebaya Surabaya dan Persis Solo menggulirkan wacana pengusulan KLB PSSI dan RUPS PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) untuk perbaikan sepak bola Tanah Air. Klub-klub lain kemudian menyusul menyuarakan sikap dengan penekanan berbeda namun sepakat terkait transformasi.

Arema FC menyatakan sejalan dengan dorongan yang dinyatakan suporter dan banyak pihak yang menginginkan perbaikan sepak bola Indonesia. Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, menyatakan klubnya mendukung penuh pembenahan sepak bola Indonesia dan tak ingin Tragedi Kanjuruhan terulang.

Baca juga: IPW desak Polisi Dalami Peran Ketum PSSI dalam Tragedi Kanjuruhan

"Arema FC mendukung total perbaikan, pembenahan, dan proses transformasi sepak bola Indonesia yang saat ini bersama-sama sedang dilakukan. Tujuannya satu, agar sepak bola Indonesia lebih baik dan tidak ada lagi nyawa yang hilang akibat sepak bola," ujar Gilang.

"Kami mendukung percepatan transformasi sepakbola indonesia untuk segera menghasilkan road map atau jalan terbaik perbaikan masa depan sepakbola indonesia baik secara jangka pendek ini dan bertahap secara jangka panjang nantinya," tukasnya.

Presiden Persija Mohamad Prapanca melalui pernyataan resmi klub menyatakan dukungan terhadap pembenahan sepak bola Tanah Air melalui upaya transformasi yang kini tengah diupayakan. Namun, Persija memang tak mengutarakan sikap secara gamblang terkait wacana usulan KLB PSSI.

"Sepak bola Indonesia harus berbenah. Oleh karena itu, kami mendukung penuh proses transformasi sepak bola yang saat ini sedang dilakukan. Agar sepak bola kita menjadi lebih baik, dan dapat kembali digulirkan," kata Mohamad Prapanca.

Terkait Tragedi Kanjuruhan, Persija menegaskan mengedepankan rasa kemanusiaan di atas segalanya dan berharap tidak ada lagi tambahan korban jiwa. Mereka juga berharap proses hukum yang tengah berjalan diusut hingga tuntas.

"Kami juga berharap, adanya investigasi dan pengusutan secara tuntas atas tragedi tersebut. Tragedi seperti ini tidak seharusnya terjadi dalam sepak bola. Semoga seluruh korban dari tragedi tersebut mendapatkan keadilan," imbuhnnya.

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mendorong PT LIB selaku operator liga untuk segera melakukan RUPS. Hal itu demi kejelasan dan nasib kompetisi yang sudah mengalami penundaan tiga pekan lebih. PSIS menyuarakan kompetisi harus berjalan dengan transformasi dan perbaikan-perbaikan.

"PSIS mendorong kepada PT LIB untuk segera melakukan RUPS luar biasa demi kejelasan dan nasib kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. Karena sebagai klub peserta, kelanjutan kompetisi adalah hal yang sangat penting," kata Yoyok.

"Namun kompetisi juga harus berjalan dengan penuh transformasi dan perbaikan-perbaikan seperti yang saat ini tengah disusun oleh tim Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia. Sepak bola Indonesia harus kembali berjalan jauh lebih baik dari sebelumnya," imbuhnya.

Soal wacana KLB PSSI untuk perubahan kepengurusan federasi, Yoyok mengatakan menghormati sikap klub yang memiliki hak. Hanya saja, dia mengingatkan KLB baru bisa digelar jika disetujui 50% anggota PSSI.

"Mengenai KLB, PSIS menghormati sikap kawan-kawan klub lain karena itu hak sebagai anggota PSSI, namun harus dilaksanakan sesuai statuta yakni jika ada usulan dari 50% anggota PSSI atau 2/3 dari Delegasi yang mewakili anggota PSSI," tutur Yoyok yang juga merupakan anggota Exco PSSI itu.(OL-4)