Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
THIERRY Henry khawatir waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan menggunakan VAR akan membunuh sepak bola.
Mantan pesepak bola yang mengantarkan Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998 itu, Rabu (28/9), mengatakan dia tidak keberatan teknologi digunakan dalam sepak bola. Namun, Henry menfgaku frustasi dengan kecepatan peninjuan insiden oleh VAR ketimbang olahraga lainnya.
Pencetak gol terbanyak sepanjang masa Arsenal itu merasa VAR malah memancing ktnroversi baru dan tidak meredakan pertanyaan mengenai keputusan wasit.
Baca juga: Komisi Wasit Liga Inggris Akui Keputusan Kontroversi VAR
"Kita masih sangat tertinggal dibandingkan olahraga lain," ujar Henry. "Apa yang saya lihat di American Football, rugbi, kriket, atau tenis misalnya, jauh lebih cepat."
Henry, yang kini menjadi asistem pelatih timnas Belgia, menambahkan, "Dengan VAR, yang membuat saya kesal, adalah tidak cukup cepat. Keputusan masih ada di tangan seseorang di belakang truk atau di tempat lain. VAR tidak mengambil keputusan, VAR hanya memutar ulang insiden."
Menurut Henry, ketidakpastiakn keputusan VAR membuat selebrasi tertunda.
"Apa yang kami ingin lihat adalah pertandingan berjalan mengalir. Yang sulit saya terima sebagai pemain yang kerap mencetak gol adalah melakukan selebrasi. Kini, Anda tidak tahu apakah saya bisa melakukan selebrasi. Itu membunuh kesenangan dalam sepak bola," pungkasnya. (AFP/OL-1)
Arsenal dianggap telah menginjakkan satu kakinya di perempat final Liga Champions setelah menghancurkan PSV Eindhoven 7-1 di laga leg pertama 16 besar Liga Champions, Rabu (5/3) dini hari WIB.
Kontrak kepelatihan Henry baru akan berakhir 2025 setelah dia membawa timnas Prancis meraih medali perak cabang olahraga sepak bola putra di Olimpiade Paris 2024.
PELATIH Thierry Henry mengatakan Prancis harus bangga dengan penampilan luar biasa mereka di Olimpiade meskipun gagal meraih medali emas pertama mereka dalam 40 tahun terakhir.
Thierry Henry, yang pernah menukangi Monaco dan Montreal Impact, saat ini merupakan pelatih timnas Prancis U-21 dan tengah bersiap memimpin timnya tampil di Olimpiade Paris 2024.
Henry, yang memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama Les Bleus, kesulitan menyamai prestasinya kala menjadi pemain kala alih profesi sebagai pelatih.
Lewat gol yang ditorehkan di menit ke-44 laga 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Polandia, Giroud resmi menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Prancis dengan 52 gol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved