Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIM sepak bola cerebral palsy (CP) Indonesia merebut medali perak ASEAN Para Games 2022 setelah kalah adu penalti 5-6 melawan Thailand dalam final di Stadion Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (5/8) petang.
Pertandingan yang disaksikan dua ribuan penonton itu berlangsung seru dan menarik.
Thailand lebih dahulu memimpin pada menit 13 berkat gol yang dibuat Chanatip Deeman, namun tuan rumah menyamakan kedudukan melalui gol yang dicetak Cahyana.
Pada babak kedua, Indonesia berbalik unggul 2-1 melalui gol yang dilesakkan Yahya Hernanda. Namun, giliran Thailand menyamakan kedudukan ketika pemain Thailand Narongchai Thaohong mencetak gol pada menit tambahan sehingga kedudukan imbang 2-2.
Pada perpanjangan waktu dua kali 10 menit, Indonesia memasukkan gol dari kaki Yusuf Suhendar untuk mengubah kedudukan 3-2, tetapi kembali Thailand menyamakan kedudukan dari penalti yang dieksekusi Phonpipat.
Thailand kembali berbalik unggul pada menit 82 ketika Siwadol mencetak gol yang membuat Indonesia tertinggal 3-4, tetapi tuan rumah menyamakan skor pada menit akhir babak tambahan.
Baca juga: Bima Sakti Tetap Incar Kemenangan Lawan Vietnam
Kedudukan 4-4 bertahan sampai 2x10 menit selesai sehingga pertandingan mesti dilanjutkan dengan adu penalti.
Penendang penalti pertama Indonesia, Yahya Hernanda, gagal memasukkan gol setelah bola membentur gawang. Yusuf Suhendar juga gagal setelah tendangannya ditepis kiper Thailand. Satu-satu penendang penalti Indonesia yang berhasil adalah Cahyana.
Sebaliknya dua penendang penalti Thailand berhasil menjalankan tugasnya sehingga Thailand merebut medali emas dengan skor akhir 6-5.
Pelatih tim Indonesia Anshar Ahmad menilai pemain-pemainnya sudah bekerja keras dan bermain luar biasa, tetapi karena kurang tenang mereka gagal memenangi laga ini.
"Kedua tim bermain bagus dan saling menyerang. Anak-anak sudah bermain maksimal dan pemainnya kurang komplet dan ada yang cedera," kata Anshar setelah pertandingan.
Pertandingan final ini juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua PSSI Mochamad Iriawan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua INASPOC Gibran Rakabuming Raka.
Usai laga ini digelar penyerahan medali di mana medali emas untuk Thailand, medali perak untuk Indonesia, dan medali perunggu untuk Myanmar. (Ant/OL-16)
Yahya Hernanda dkk tampil luar biasa untuk mengalahkan rival bebuyutan mereka, Thailand dengan skor akhir 3-2.
Sesuai skema pertandingan yang telah disusun, Indonesia yang menempati posisi puncak akan kembali menghadapi Kamboja sebagai tim dasar klasemen pada Rabu (3/8) sore.
Perintah untuk tidak terlalu memaksakan gol ke gawang Kamboja, juga sebagai upaya menghindarkan cedera para pemain untuk pertandingan perebutan medali emas nanti.
Kepercayaan diri meningkat karena tim sepak bola CP Indonesia juga mengantongi rapor bagus dalam perjalanan menuju final.
Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah stan Sekolah Luar Biasa (SLB) Mandiri Putra yang berasal dari Jumapolo Karanganyar.
Kepastian itu diperoleh pada sesi hitungan final dan UPP Cabor Paralayang yang digelar di Bumi Perkemahan Cenderawasih, Kota Jayapura, Selasa (12/10).
Ujah dinyatakan positif mengonsumsi zat terlarang ostarine dan S-23, yang biasa digunakan untuk membentuk otot, selepas pertandingan pada 6 Agustus lalu.
Waktu yang dicatat atlet asal Poso itu, hanya selisih enam detik dengan peraih medali emas Pandu Sukarya asal Team ASPRO yang memiliki catatan waktu 31.40 detik.
Para atlet dari negara tetangga sangat terkejut dan ada juga yang membelalakkan matanya melihat nominal angka yang telah dikonversi ke mata uang negara mereka masing-masing.
Sprinter Fred Kerley tampil sebagai juara menyabet emas dengan catatan waktu 9,86 detik pada final di Stadion Hayward Field, Oregon, Sabtu (16/7) waktu setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved