Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENJELANG kembalinya awal musim Liga 1 Indonesia yang akan digelar pada 23 Juli 2022 mendatang, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai penanggung jawab dari Liga 1 Indonesia telah mempersiapkan segala prosedur yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan Liga 1.
Dalam acara bincang-bincang Nunggu Sunset yang diadakan oleh Media Indonesia, Ketua Umum PT. LIB, Akhmad Hadian Lukita, menyatakan alasan Liga 1 di Indonesia belum menggunakan Video Assistant Referee (VAR), yaitu teknologi reka ulang yang bisa membantu wasit untuk mengambil keputusan, dalam penyelenggaraan sepak bola di Indonesia.
Baca juga: Kapasitas Jumlah Penonton Liga 1 Perlu Diperketat
“Di Indonesia sendiri kan belum ada VAR, karena mungkin masalah biaya, itu kan harganya sampai Rp90 miliar, selain itu stadion di Indonesia kebanyakan tidak mendukung untuk pengoperasian VAR, itu butuh stadion yang punya teknologi yang mumpuni, jadi agak susah untuk digunakan di stadion Indonesia.” ujarnya, Kamis (14/7).
Selain itu, Akhmad juga menambahkan bahwa selain dari fasilitas stadion yang kurang memadai, VAR nantinya hanya akan dipasang di stadion besar saja dan akan memberi kesan tidak adil bagi stadion daerah yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, kualitas dari sumber daya manusia juga menjadi alasan untuk hal ini.
“Di Indonesia, wasit yang berlisensi FIFA itu kan kurang lebih hanya 5. Kalau kita mau memberi pelatihan lisensi, itu harganya Rp300 juta per orang, kalau dikali 16 orang, itu totalnya sudah berapa. Selain itu, untuk mengoperasikan VAR, wasit juga harus familiar dengan teknologi dan bahasa Inggris, hal ini pasti akan terus kita usahakan kedepannya.” paparnya.
Direktur PT. LIB itu menambahkan, kalau solusi jangka pendek untuk menambah keakuratan keputusan wasit itu, adalah dengan mengadakan pelatihan intensif bagi para wasit di Indonesia, selain itu, penambahan wasit juga diadakan, terutama di area mistar gawang.
Akhmad menambahkan bahwa federasi PSSI dan PT. LIB serta pihak terkait akan terus meninjau pengadaan VAR di sepak bola Indonesia. (OL-6)
JAWA Barat sudah siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Stadion Si Jalak Harupat, di Soreang, Kabupaten Bandung, akan menjadi salah satu lokasi pertandingan.
Pemkot Bandung merasa bangga terhadap generasi muda yang siap mengharumkan nama baik Kota Bandung
Kegiatan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Midea dan Rumah Cemara di Bandung, Jawa Barat.
Persikas mengalami krisis keuangan, sehingga managemen tidak dapat membayar gaji pemain. Akibatnya, performa pemain di lapangan pun terimbas.
Piala Gothia merupakan salah satu turnamen sepak bola pemuda terbesar di dunia yang rutin digelar sejak 1975. Ajang tersebut diikuti oleh tim-tim dari berbagai negara dunia.
Peneliti Liverpool Hope University merekrut 30 pemain sepak bola berusia antara 18 dan 21 tahun yang bermain seminggu sekali.
Di episode Nunggu Sunset kali ini masih melanjutkan wawancara bersama Sutradara Film Sidharta Tata
Eko Noer Kristiyanto, menyatakan bahwa pertandingan yang diadakan hingga larut malam sangat tidak sesuai dengan standar keamanan yang seharusnya.
Sebelum pandemi covid-19, sang suami bisa pulang ke Jakarta sekitar sekali dalam sebulan. Dan sejak pandemi mewabah, sang suami juga sudah tidak bisa rutin pulang ke rumah mereka.
Podcast Main Mata merupakan salah satu kanal siniar (podcast) yang turut mengembangkan format ini sebagai konten mereka.
sering kali yang menghambat ayah untuk turut memberikan dukungan selama proses menyusui ke buah hati ada pada istri sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved