Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PERMINTAAN maaf datang dari pelatih tim nasional putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada, usai tersingkir dari gelaran Piala Asia 2022 yang digelar di India.
"Saya ingin meminta maaf kepada masyarakat dan pencinta sepak bola Indonesia. Maafkan atas hasil ini," ujar Rudy dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Kamis (27/1) malam.
Juru taktik berusia 39 tahun itu merasa bersalah. Ia merasa publik Tanah Air kecewa dengan pencapaian Garuda Pertiwi di Piala Asia Putri 2022. Karena, selain tak lolos fase grup, Indonesia juga mencatatkan jumlah kebobolan yang sangat besar yakni 28 gol dari tiga pertandingan. Pun skuad Garuda Pertiwi tak pernah melesakkan satu bola ke gawang lawan.
Rudy menyebut, faktor mental menjadi salah satu penyebab hadirnya catatan negatif itu. Baiq Amiatun dan kawan-kawan dianggap kurang pengalaman bertanding di level internasional sebelum bertempur di Piala Asia.
"Akhirnya kami kalah, kehilangan konsentrasi dan kehilangan semuanya karena mental pemain jatuh. Ini memang menjadi evaluasi kami untuk kompetisi berikutnya," tutur Rudy.
Baca juga: Pelatih Sebut Timnas Putri Menyerah dari Thailand karena Kalah Mental
Dia berharap, hasil dari Piala Asia 2022 menjadi evaluasi PSSI agar dapat mengembangkan sepak bola putri di Indonesia.
"Akan tetapi, upaya untuk sepak bola putri tak bisa dilakukan sendiri. Harus ada kerja sama dengan banyak pihak. Yang jelas, timnas putri Indonesia bermimpi dapat bertanding lagi di Piala Asia berikutnya," ucapnya.
Timnas putri tak mampu melaju dari fase grup Piala Asia Putri 2022 setelah ditundukkan Filipina dengan skor 6-0 pada laga terakhirnya di Grup B, Kamis (27/1) malam di India. Hasil tersebut membuat Indonesia menelan tiga kekalahan dari tiga pertandingan.
Sebelumnya, Indonesia kalah 0-18 dari Australia dan 0-4 dari Thailand. Ketidaklolosan dari fase grup mengulangi prestasi Indonesia pada Piala Asia Putri 1981 dan 1989. Prestasi terbaik Indonesia di kompetisi tersebut yaitu menjadi semifinalis tahun 1977 dan 1986. Indonesia sudah lima kali tampil di Piala Asia Putri yakni pada edisi tahun 1977, 1981, 1986, 1989 dan 2022.
Sementara di Piala Asia Putri 2022, India, tiga tim ASEAN yaitu Filipina, Thailand dan Vietnam mampu menyegel tempat di babak perempat final yang dilaksanakan pada 30 Januari 2022.
Pada fase delapan besar tersebut, Filipina akan melawan Taiwan, Vietnam menghadapi Tiongkok dan Thailand menjajal kekuatan Jepang. Satu pertandingan tersisa adalah Australia versus Korea Selatan.(Ant/OL-5)
Claudia dan 34 pemain timnas putri lainnya sedang berlatih untuk persiapan pertandingan ujicoba melawan Singapura pada Selasa (28/5) di Stadion Madya, Jakarta.
Perhelatan Piala Asia Putri U-17 hampir mencapai puncaknya. Laga final yang mempertemukan Jepang dan Korea Utara bakal digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Minggu (19/5).
PSSI merekrut pelatih asal Jepang Satoru Mochizuki untuk menukangi timnas putri. Pelatih yang spesialis menangani sepak bola putri itu dikontrak selama dua tahun.
Pada pertemuan sebelumnya di Grup A Piala AFF Putri U-18 2022, Indonesia hanya kalah tipis 1-2 dari lawannya itu.
Skuat asuhan pelatih Rudy Eka Priyambada kebobolan total 28 gol sepanjang Piala Asia 2022, tanpa pernah memasukkan satu gol pun.
Iris de Rouw menjalani proses naturalisasi karena memiliki darah Indonesia dari nenek dari pihak ibunya yang bernama Christina Salomonson.
Felicia de Zeeuw memiliki keturunan Indonesia dari neneknya yang bernama Felixia Adelle Kuhuwael yang dilahirkan di Jakarta pada 22 Agustus 1940.
Emily Nahon yang kelahiran Oegstgeest, 17 Mei 2007 itu memiliki darah Indonesia dari garis keturunan sang nenek yang berasal dari Bogor, Jawa Barat.
Empat pesepakbola wanita berdarah Belanda resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk memperkuat Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.
Keempat pesepak bola putri yang akan dinaturalisasi tersebut adalah Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, Isa Guusje Wraps, dan Emily Julia Frederiva Nahon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved