Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Enam Klub Liga 2 Masih Menuggak Gaji Pemain

Widhoroso
22/9/2021 22:40
Enam Klub Liga 2 Masih Menuggak Gaji Pemain
Ilustrasi(ANTARA)

PELAKSANAAN Liga 2 2021 tinggal menyisakan empat hari. Akan tetapi, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) masih menemukan klub yang belum melunasi utang gaji pemainnya.

Berdasarkan data yang dirilis APPI, ada enam klub yang mengunggak gaji pemainnya. Mereka adalah PSPS Riau, Kalteng Putra, PSKC Cimahi, Persijap Jepara, Persekat Tegal, dan Persis Solo. Khusus Persis persoalan tunggakan gaji pemain belum diputuskan di National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia sementara klub sisanya sudah dijatuhi putusan.

Kalteng Putra, menjadi klub yang paling banyak menunggak gaji, yakni sebanyak 26 pemain. Kemudian, Persijap sembilan pemain, PSKC enam pemain, PSPS satu pemain, dan Persekat yang tak disebutkan jumlah pemainnya.

"Total klub Liga 2 yang belum melaksanakan putusan NDRC Indonesia sebanyak lima klub dengan total tunggakan sebesar Rp2,402 miliar dari total 51 putusan yang belum dilaksanakan kepada 49 pemain," demikian pernyataan APPI, dalam laman resminya.

"Sesuai dengan seluruh amar putusan NDRC Indonesia di atas, sebagai akibat dari belum juga dipenuhinya putusan-putusan tersebut oleh pihak klub, sanksi larangan pendaftaran pemain untuk 3 periode pendaftaran terhadap seluruh klub tersebut di atas masih berlaku. Putusan-putusan NDRC tersebut sifatnya adalah berkekuatan hukum tetap dan seharusnya merupakan salah satu syarat utama dalam verifikasi keikutsertaan klub-klub dalam penyelenggaraan Liga 2, seperti halnya yang telah dilakukan pada penyelenggaraaan Liga 1 sebelumnya," lanjut pernyataan tersebut.

Meski belum diputuskan NDRC Indonesia, APPI tetap meminta Persis menyelesaikan utang gaji pemainnya. Ada 18 orang yang sampai sekarang haknya belum dipenuhi.

"Manajemen Persis menyatakan akan menyelesaikan perselisihan antara manajemen lama dengan para pesepakbola yang bersengketa. Namun hal tersebut belum terealisasi," jelas APPI.

Selain itu, APPI menyampaikan sudah mengirimkan surat resmi kepada FIFPRO yang selanjutnya akan ditindaklanjuti bersama dengan FIFA. Langkah tersebut dilakukan supaya proses verifikasi Liga 2 berjalan secara transparan dan profesional.

"Hal ini guna menjaga marwah NDRC Indonesia sebagai lembaga penyelesaian sengketa yang dibentuk FIFA, sebagai suatu pilot project yang akan menjadi contoh bagi lembaga penyelesaian sengketa di negara-negara lainnya. APPI mewakili seluruh pesepakbola profesional di Indonesia berharap akan ada penyelesaian segera atas tunggakan-tunggakan tersebut di atas agar musim kompetisi 2021/2022 untuk Liga 2 dapat berjalan dengan baik dengan diikuti seluruh klub pesertanya," ," tambah pernyataan tersebut. (Goal/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik