Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Moment of the Truth bagi Arteta

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
21/8/2021 05:30
Moment of the Truth bagi Arteta
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI/Seno)

MANTAN bintang Arsenal Paul Merson tidak bisa menutupi rasa gundahnya. Untuk pertama kali dalam 26 tahun terakhir, the Gunners gagal tampil di ajang Liga Eropa. Musim lalu, Arsenal tidak hanya nirgelar, tetapi juga cuma menempati peringkat delapan Liga Primer.

Musim ini pelatih Mikel Arteta diharapkan bisa memperbaiki penampilan Arsenal. Namun, di laga perdana pekan lalu, 'Sang Meriam' tidak bisa meledak. Mereka bertekuk lutut di kaki pendatang baru, Brentford, 0-2.

Kursi Arteta pun tiba-tiba menjadi panas. Pelatih asal Spanyol itu dinilai tidak belajar dari musim lalu. Tidak ada perubahan signifikan yang dilakukan. Pendukung the Gunners mulai mengutak-atik posisi Arteta. Pelatih asal Italia Antonio Conte mulai disebut-sebut pantas dibawa ke Stadion Emirates.

Conte dikenal sebagai pelatih bertangan dingin. Pada 2017 ketika pertama kali menangani Chelsea, ia langsung membawa the Blues menjadi juara Liga Primer. Musim lalu, pelatih yang eksplosif kalau berdiri di pinggir lapangan itu membawa Inter Milan menjadi jawara Serie A Italia.

Pertandingan besok malam melawan juara Liga Champions, Chelsea, akan menjadi ajang penentuan bukan hanya bagi Arsenal, melainkan juga Arteta. Kekalahan di hadapan pendukung sendiri akan menjadi musibah besar bagi Arteta.

Bersama Direktur Teknik Edu, ia dinilai tidak mempunyai rencana jangka panjang. Tidak ada pemain baru yang dinilai bisa mengubah permainan dan membawa Arsenal ke masa depan yang lebih menjanjikan.

 

 

Semakin sengit

Liga Primer pantas menjadi barometer sepak bola Eropa karena kompetisi yang berlangsung sangat ketat. Seperti di musim lalu sejak awal musim semua klub bisa saling mengalahkan.

Pengelola Liga Primer dinilai cekatan dalam menyusun jadwal pertandingan. Klub-klub papan atas sudah saling bertemu sejak awal kompetisi. Itulah yang membuat setiap klub tidak bisa lengah di satu pertandingan pun karena akan membuat perjalanan ke tangga juara semakin berat.

Juara bertahan Manchester City, misalnya, harus menjalani ujian berat pada tujuh pertandingan pertama. Setelah pekan lalu dipecundangi Tottenham Hotspur, dalam enam pertandingan ke depan, tim asuhan Josep Guardiola itu sudah ditunggu klub-klub besar, seperti Arsenal, Leicester City, Chelsea, dan Liverpool.

Sementara itu, Chelsea setelah pertandingan melawan Arsenal harus bersiap-siap menghadapi tantangan dari Liverpool, Aston Villa, Hotspur, dan Manchester City. Ini merupakan ujian yang tidak ringan di tengah upaya pelatih Thomas Tuchel membawa the Blues ke tangga juara.

Sebaliknya, Manchester United pada enam pertandingan pertama boleh dikatakan belum mendapatkan lawan yang menakutkan. Namun, setelah pertandingan melawan Everton pada 2 Oktober nanti, berturut-turut harus berhadapan dengan Leicester City, Liverpool, Hotspur, Manchester City, Chelsea, dan Arsenal.

Pada pengalaman musim lalu, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer justru tersandung di kaki klub-klub papan tengah. Akibatnya, 'Setan Merah' harus berjuang keras dan beruntung akhirnya masih bisa menjadi runner-up Liga Premier.

Pembatasan belanja pemain membuat kompetisi menjadi lebih sengit. Tidak mudah lagi klub-klub untuk membelanjakan uangnya guna mendapatkan pemain-pemain terbaik yang gajinya selangit. Mereka hanya bisa belanja berdasarkan penerimaan yang diperoleh dan itu diawasi akuntan profesional.

Manchester City yang paling royal menghamburkan uang kini sangat berhati-hati. Musim lalu mereka nyaris dicoret dari keikutsertaan di Liga Champions karena rekayasa keuangan sehingga lebih besar pasak daripada tiang.

Mereka akibatnya lengah ketika pemain incaran mereka, Lionel Messi, gagal diperpanjang kontraknya oleh Barcelona. Sheikh Mansour bin Zayed al-Nahyan dari Uni Emirat Arab kalah cepat dari Sheikh Qatar Tamim bin Hamad Al Thani untuk mendapatkan pemain sepak bola terbaik di dunia itu. Messi pun akhirnya diboyong ke Paris Saint-Germain.

 

 

Terbelit covid-19

Arsenal di awal kompetisi terbelit persoalan covid-19 yang menulari empat pemain utamanya. Bukayo Saka, Willian, Alexandre Lacazette, dan Pierre Emerich-Aubameyang tidak bisa tampil di pertandingan perdana karena harus menjalani karantina. Arteta terpaksa mencoba pemain muda Folarin Balogun sebagai ujung tombak.

Besok malam diharapkan Saka sudah bisa keluar karantina dan tampil. Meskipun tidak bisa 90 menit penuh, penyerang muda Inggris yang bersinar di Euro 2020 itu bisa mempertajam daya gempur Arsenal. Bersama Nicolas Pepe bisa memperkuat serangan melalui sayap.

Untuk posisi striker, Arteta kemungkinan menempatkan penyerang asal Brasil Gabriel Martinelli guna menggantikan Balogun. Pengalaman ikut membawa Brasil mempertahankan medali emas Olimpiade Tokyo menjadi modal kuat bagi Martinelli untuk tidak gentar menghadapi center-back Chelsea.

Di tangan Tuchel, Chelsea cenderung bermain dengan pola 3-4-3. Tiga pemain belakang yang dimiliki the Blues dikenal tangguh. Pemain kawakan Thiago Silva mempunyai dua pekerja keras Antonio Rudiger dan Andreas Christensen.

Kekukuhan Chelsea sudah teruji saat membuyarkan mimpi Manchester City untuk bisa merebut Liga Champions musim lalu. Apalagi mereka mempunyai kiper yang sangat tangguh, Eduard Mendy. Inilah pekerjaan yang tidak mudah harus dijalani para penyerang Arsenal.

Demikian pula tugas yang harus diperankan gelandang serang Emile Smith Rowe. Pemain berusia 21 tahun ini harus menghadapi dua gelandang bertahan Chelsea yang sangat berpengalaman, N’Golo Kante dan Jorginho.

Kante tidak tampil saat Chelsea mencukur Crystal Palace 3-0 pekan lalu. Gelandang bertahan terbaik dunia itu mengeluhkan sakit pergelangan kaki saat latihan. Tuchel tidak mau mengambil risiko dan memilih membangkucadangkan pemain asal Prancis itu. Sekarang Kante sudah siap dan dipastikan tampil dalam derbi London besok malam.

Arsenal harus tampil di atas rata-rata apabila tidak ingin kalah di dua pertandingan pertama. Chelsea bisa sangat menakutkan karena dipastikan mendapat suntikan 'mesin gol' Romelu Lukaku. Penyerang asal Belgia itu absen pada pertandingan pertama karena harus menjalani isolasi. Lukaku baru menit-menit terakhir menyelesaikan kontrak pindah dari Inter Milan ke Chelsea. Namun, kini ia sudah bebas dan bisa merumput kembali.

Kehadiran Lukaku yang sukses membawa Inter Milan memenangi Serie A membuat Chelsea mempunyai banyak pilihan di barisan depan. Tuchel akan memberikan peran yang berbeda kepada Kai Havertz, Timo Werner, dan Christian Pulisic untuk berpartner dengan Lukaku.

Tuchel semakin percaya diri karena di lapangan tengah ia memiliki Mason Mount yang kuat dalam menyerang. Juga kapten Cesar Azpilicueta, Reece James, Ben Chilwell, atau Marcos Alonso yang kuat sebagai bek sayap, tetapi efektif untuk didorong sebagai gelandang.

Kiper Arsenal Bernd Leno benar-benar akan menjalani ujian berat. Center-back Pablo Mari dan Ben White harus mengatur secara cermat posisi rekan-rekannya, khususnya dalam mengawasi pergerakan pemain lawan. Apalagi dipastikan gelandang bertahan Thomas Partey masih harus absen sehingga posisinya harus dipercayakan kepada duet Granit Xhaka dan Albert Sambi Lokonga. Kesuksesan para pemain belakang untuk meredam gempuran penyerang Chelsea akan menyelamatkan posisi Arteta sebagai pelatih Arsenal.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik