Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perawat Maradona Mengaku Hanya Menjalankan Perintah

Basuki Eka Purnama
15/6/2021 08:09
Perawat Maradona Mengaku Hanya Menjalankan Perintah
Diego Maradona(AFP/ALEJANDRO PAGNI )

SEORANG perawat yang dituding teledor sehingga menyebabkan kematian Diego Maradona, Senin (14/6), mengatakan kepada jaksa bahwa dia hanya menjalankan perintah untuk tidak mengganggu tidur legenda sepak bola Argentina itu.

Ricardo Almiron, 37, adalah perawat Maradona dan merupakan salah satu orang terakhir yang melihat juara Piala Dunia itu sebelum meninggal.

Dia diduga berbohong ketima mengatakan Maradona tidur dan bernafas dengan normal beberapa jam sebelum meninggal. Autopsi mengungkapkan, saat itu, legenda sepak bola itu sudah meninggal.

Baca juga: Neville Sebut Liverpool akan Sulit Cari Pengganti Wijnaldum

Almiron merupakan satu dari tujuh orang yang diperiksa terkait dugaan Maradona meninggal dunia karena mendapatkan perawatan yang kurang memadai dan sempat menderita sebelum meninggal dunia.

Legenda sepak bola itu meninggal dunia karena serangan jantung, November lalu, di usia 60 tahun, beberapa pekan setelah menjalani operasi otak untuk mengatasi penggumpalan darah.

Almiro datang ke kantor kejaksaan San Isidro, di luar kota Buenos Aires bersama kuasa hukumnya Franco Chiarelli pada pukul 15.00 GMT.

Berbicara dengan wartawan setelah pemeriksaan, Chiarelli mengatakan kliennya selalu memperlakukan Maradona sebagai pasien dengan gangguan psikiatrik komplek namun tidak pernah diberitahu bahwa mantan pesepak bola itu memiliki masalah jantung.

"Dia diminta oleh atasan untuk tidak mengganggu tidur pasiennya. Kliennya meminta dia menjalankan tugas tanpa membuat pasien merasa hajnya dilanggar," kata Chiarelli.

Penyelidikan terkait kematian Maradona digelar setelah dua dari lima anam legenda sepak bola itu menduga ahli bedah syaraf Leopoldo Luque bertanggung jawab atas menurunnya kondisi ayah mereka pascaoperasi.

Sebuah panel yang beranggotakan 20 pakar medis berkumpul di kantor kejaksaan Argentina, bulan lalu, dan menyimpulkan bahwa perawatan Maradona diwarnai kekurangan dan keanehan serta menuding tim medis yang merawat Maradona membiarkan takdir berperan dalam kesehatan Maradona.

Panel itu berpandangan bahwa Maradona memiliki peluang selamat lebih besar seandainya dirawat di fasilitas medis yang lebih memadai.

Maradona meninggal dunia setelah dipindahkan ke rumah sewaan di sebuah kawasan mewah di Buenos Aires. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya