Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KOORDINATOR medis yang bertanggung jawab atas perawatan Diego Maradona di rumah menolak disalahkan atas kematian legenda sepak bola Argentina itu ketika diinterogasi oleh jaksa, Senin (21/6). Dia bersikeras perannya hanya di bidang administrasi.
Nancy Forlini, 52, merupakan orang keempat dari tujuh orang yang diselidiki terkait tewasnya Maradona.
Seperti tiga orang sebelumnya, Forlini juga menyalahkan dokter yang merawat legenda Napoli itu.
Baca juga: Cile dan Uruguay Bermain Imbang 1-1
Kapten timnas Argentina, yang menjadi juara Piala Dunia 1986 itu, meninggal dunia karena serangan jantung, November lalu, di usia 60 tahun, beberapa pekan setelah menjalani operasi otak untuk mengatasi pengumpalan darah.
"Saya tidak pernah melihat catatan medis Maradona yang dibuat oleh dokter yang merawatnya," ujar Forlini dalam keterangan tertulis yang diberikan kepada jaksa di San Isidro.
Forlini menggunakan haknya untuk tidak menjawab pertanyaan jaksa dalam interogasi yang digelar di Buenos Aires itu.
Namun, dalam pernyataan tertulis, Forlini mengklaim tugasnya adalah mengelola perawatan yang diterima oleh Maradona berdasarkan arahan dari dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, dan psikiater Augustina Cosachev.
Jaksa menggelar penyelidikan terkait kematian Maradona setelah dewan pakar menyimpulkan bahwa legenda sepak bola itu menerima perawatan yang tidak memadai dan sempat diabaikan selama masa yang lama.
Pekan lalu, perawat Dahiana Gisela Madrid dan Ricardo Almiron serta koordinator perawat Mariano Perroni membantah bertanggung jawab atas kematian Maradona dan mengaku hanya menjalankan instruksi dokter. (AFP/OL-1)
Messi, yang meneruskan obor perjuangan Maradona di tim nasional Argentina, menyebut sang legenda tidak pernah pergi karena sosoknya akan selalu abadi dalam dunia sepak bola.
Lineker merupakan bagian dari tim Inggris yang dikalahkan Argentina di Piala Dunia 1986. Dia mencetak gol di laga yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Argentina.
Maradona bermain untuk Barcelona antara 1982 dan dan 1984, memenangkan satu gelar Copa del Rey, Copa de la Liga, dan Piala Super Spanyol.
Maradona memperkuat Napoli antara 1984 dan 1991.
"Bagi generasi kami, Piala Dunia 1986 di Meksiko adalah kejuaraan yang membuat olahraga ini menjadi lebih baik."
Sejumlah spanduk hanya menampilkan tulisan D10S, permainan kata dalam bahasa Spanyol, dios, yang berarti Tuhan dan nomor punggung Maradona.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved