Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PRESIDEN UEFA Aleksander Ceferin optimistis putaran final Piala Eropa 2020 akan dapat diselenggarakan. Namun, dia mengakui UEFA sedang mempertimbangkan sejumlah skenario akibat pandemi covid-19.
Putaran final turnamen elite itu awalnya direncanakan berlangsung 12 Juni sampai 12 Juli lalu. Namun, pada Maret 2020, diambil keputusan untuk menundanya sampai tahun depan.
"Tentu saja, saya akan mengatakan kepada Anda, Februari lalu, bahwa Piala Eropa akan berlangsung normal dengan stadion-stadion yang penuh pada musim panas ini. Namun, semuanya berubah dalam waktu sebulan," tutur Ceferin.
Baca juga: Jelang Lawan Denmark, Chilwell dan Trippier Tinggalkan Inggris
"Jika Anda menanyakan kepada saya, Februari lalu, apakah saya siap untuk pandemi yang akan menghentikan dunia, saya akan mengatakan Anda gila."
"Namun, sekarang, kami telah mempersiapkan diri dengan baik. Kami lebih cerdas dan kuat dibanding tahun lalu, sebagaimana kami sekarang tahu bahwa apapun dapat terjadi," tambah dia.
Sebagai langkah antisipasi, Ceferin mengatakan UEFA telah mempersiapkan diri untuk sejumlah skenario putaran final yang ditunda sampai 11 Juni - 11 Juli 2021.
Ia juga mengatakan arena pertandingan dapat dipangkas dari rencana semula 12 stadion meski saat ini UEFA belum mempertimbangkannya secara serius.
"Kami mempertimbangkan bagaimana melaksanakannya dengan adanya penggemar, tanpa penggemar, atau dengan 30, 50, atau 70% (kapasitas
stadion)," tambah dia.
"Namun, secara teori, kami dapat menyelenggarakan Piala Eropa di 12 negara, di 11, sepuluh, atau tiga negara, atau satu (negara)," kata Ceferin.
Ceferin mengakui ide menyelenggarakan Piala Eropa di sejumlah negara di benua itu merupakan simbol hal yang bagus, meskipun juga bukan pekerjaan mudah, meski tanpa pandemi.
Ide menyebar tempat pelaksanaan Piala Eropa merupakan buah pikiran pendahulunya, Michel Platini, dan Ceferin mengakui dirinya mungkin tidak akan mendukung ide seperti itu lagi.
Namun, pria 53 tahun itu menegaskan, "Itu merupakan tantangan besar, namun saya yakin Piala Eropa akan dimainkan tahun depan." (Ant/OL-1)
Skandal pengaturan skor itu terjadi di dua leg pertandingan kualifikasi Liga Konferensi UEFA musim 2023/2024 antara Arsenal Tivat dan klub Armenia, Alashkert FC, pada Juli 2023.
Crystal Palace sebelumnya lolos ke Liga Europa berkat kemenangan 1-0 atas Manchester City di final Piala FA.
Lima klub yang terkenda denda dari UEFA itu karena FFP adalah Chelsea, Barcelona, Lyon, Aston Villa, dan AS Roma.
Chelsea dijatuhi denda €31 Juta oleh UEFA, karena pelanggaran finansial.
IFAB menegaskan bahwa jika penalti menghasilkan gol setelah terjadi sentuhan ganda yang tidak disengaja, tendangan tersebut harus diulang, bukan dibatalkan.
Perubahan ini muncul setelah kritik atas sistem undian terbuka di perempat final dan semifinal Liga Champions musim ini yang dianggap mengabaikan performa klub di fase liga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved