Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GELANDANG Ajax Hakim Ziyech mengaku kesal karena timnya tidak dinobatkan sebagai juara Eredivisie musim 2019--2020. Sebelumnya, Eredivisie dihentikan akibat pandemi virus korona (covid-19) yang melanda Belanda.
Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) memutuskan tidak menobatkan juara untuk musim 2019--2020. Pasalnya, Ajax dan AZ Alkmaar sama-sama mengoleksi 56 poin meski Ajax unggul selisih gol.
Tapi, Ziyech kesal karena De Godenzonen yang memuncaki klasemen tidak dinobatkan sebagai juara. Padahal, ia menilai Ajax layak juara meski hanya unggul selisih gol.
Baca juga: Preseden Eredivisie Ancam Liga Primer
"Ayolah, hal tidak masuk akal apa yang saya dengar? Lagipula, kami sudah berada di puncak klasemen," kata Ziyech kepada media Belanda, AD.
"Semua pembicaraan soal AZ lebih layak juara karena mereka mengalahkan kami dua kali. Jadi selisih gol tidak dihitung lagi? Tentu saja ini omong kosong," tegasnya.
"Bagaimana cara PSV menjadi juara pada 2007? Tepat, hanya unggul satu gol," jelasnya.
"Tentu saja saya ingin menjadi juara dengan memenangkannya di atas lapangan, tapi jika Anda harus memilih satu klub sebagai juara, maka Ajax sangat layak bagi saya," pungkasnya. (OL-1)
Ten Hag mengakui pertandingan melawan Juventus akan berjalan sulit untuk timnya.
Ronaldo mengalami cedera paha saat memperkuat timnas Portugal pada bulan lalu dan sudah tidak tampil membela Juventus sejak mencetak hattrick dalam laga 16 besar melawan Atletico Madrid, Maret lalu.
Pemilik 5 trofi Ballon d'Or itu sudah bisa diturunkan setelah mengalami cedera.
Di laga 16 besar, Ajax sukses menyingkirkan Real Madrid setelah menang 4-1 di Santiago Bernabeu.
"Sebanyak 54 pendukung asal Belanda yang tiba beberapa jam lalu telah diusir dari Italia karena melakukan pelanggaran publik."
Bermain di markas Juventus, Ajax sukses meraih kemenangan 2-1.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved