Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
ASOSIASI Pesepak Bola Profesional Indonesia atau APPI masih menunggu respons PSSI soal nota keberatan yang disampaikan pada Sabtu (28/3) kemarin.
Di dalam surat itu, APPI melayangkan keberatan karena PSSI mengeluarkan keputusan soal status liga dan pembayaran gaji pemain maksimal 25% pada bulan Maret hingga Juni. Keputusan itu diambil tanpa melibatkan pemain.
Baca juga:Pelatih PSM Kritik PSSI karena Gaji Pemain Dipotong hingga 75%
General Manager APPI Ponaryo Astaman mengatakan, pihaknya belum mendapat respons dari PSSI atas surat yang juga ditembuskan ke BOPI, Kemenpora, FIFPro, dan AFC itu.
"APPI sudah bersurat ke PSSI soal masalah gaji 25%. Tapi sampai dengan saat ini masih belum ada jawaban dari PSSI. Jadi, kami masih menunggu itu," kata Ponaryo, ketika dihubungi, Kamis (2/4).
Baca juga:Kontrak Bhayangkara FC Masih Aman
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan tak mau berkomentar soal gugatan yang disampaikan APPI. Ia juga tak menjelaskan alasannya ketika tidak ingin berkomentar.
"Saya tidak mau komentar. Nanti, ya," kata Iwan Bule, sapaan akrabnya ketika dihubungi, Kamis (2/4). (Faj/A-3)
PSSI mempercepat proses sertifikasi pelatih dengan memanfaatkan teknologi digital dan menurunkan biaya pelatihan di tingkat Asosiasi Provinsi (Asprov).
Presiden Prabowo Subianto menunjukan komitmen dan dukungan tanpa henti terhadap kemajuan sepak bola nasional.
Tantangan sesungguhnya justru akan datang saat Garuda Muda menghadapi tim-tim yang lebih kuat seperti Filipina dan Malaysia.
Romeny hampir dipastikan tak akan tampil di FIFA Match Day pada September.
Jika animo masyarakat meningkat dan sponsor memberikan dukungan lebih besar, format turnamen bisa diperluas di masa mendatang.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir berharap suporter memberikan dukungan langsung kepada timnas Indonesia U-23 di ajang ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved