Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Suporter Sepak Bola Indonesia Masih Belum Dewasa

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
03/9/2019 21:15
Suporter Sepak Bola Indonesia Masih Belum Dewasa
Polisi menghalau suporter PSIM Yogyakarta yang berusaha memasuki lapangan saat laga Liga 2 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur.(Antara/Prasetia Fauzani)

KERICUHAN suporter kembali terjadi di Tanah Air. Pertandingan Liga 2 antara Persik Kediri dan PSIM Yogyakarta ricuh hingga mengakibatkan korban jiwa. Kedua suporter kesebelasan hingga polisi bahkan menjadi korban kericuhan.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yunus Nusi, sangat menyayangkan karena masih adanya suporter yang rusuh dalam suatu pertandingan, apalagi sampai ada korban jiwa.

"Kita sangat menyayangkan kejadian ini, padahal pertandingan sendiri berjalan lancar, kasihan sepak bola kita kalau suporternya masih belum dewasa," tutur Yunus kepada Media Indonesia, Selasa, (3/9).

Yunus meminta suporter klub di Indonesia untuk sadar bahwa kekerasan di dalam lapangan itu bisa merugikan banyak pihak.

Pascakejadian tersebut, Yunus berencana untuk meminta seluruh panitia pelaksana klub untuk memetakan kondisi rivalitas suporter di Indonesia.

Tak hanya itu, Yunus akan mengadakan rapat khusus melalui PSSI dengan untuk meminta kebijakan bahwa suporter lawan tak diperbolehkan datang ke kandang jika berpotensi ribut.

"Saya akan tegaskan ke klub jangan sampai membuka peluang kepada suporter tim tamu yang hanya ingin ribut di kandang lawan,"ucapnya.

Yunus mengaku kejadian ini di luar kekuasaan PSSI. Karena itu, seharusnya setiap klub harus bisa mengatur suporter mereka masing-masing.

"Klub dan suporter itu tak bisa dipisahkan. Adanya keributan dalam pertandingan itu di luar kekuasaan kita. Ini sangat merugikan kita semua," tuturnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya