Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Terkait Pogba, Twitter Sepakat Bertemu MU

Basuki Eka Purnama
22/8/2019 09:30
Terkait Pogba, Twitter Sepakat Bertemu MU
Akun Twitter milik gelandang Manchester United Paul Pogba(Twitter @paulpogba)

TWITTER menanggapi seruan untuk meningkatkan upaya mencegah serangan rasial terhadap pesepak bola di jejaring sosial itu dengan sepakat bertemu perwakilan Manchester United. Hal itu diumumkan Twitter, Rabu (21/8).

Eksekutif Manchester United menghubungi Twitter dan meminta digelar pertemuan setelah Paul Pogba menjadi sasaran serangan rasial pascagagal melakukan eksekusei penalti saat Setan Merah ditahan imbang Wolverhampton Wanderers 1-1, Senin (19/8).

Rekan setim Pogba, Harry Maguire, menuntut Twitter dan Instagram untuk bersikap poraktiv menghentikan para pelaku serangan rasisme. Adapun pelatih timnas putri Inggris Phil Neville menyeruhkan agar para pesepak bola memboikot media sosial.

Pogba merupakan pesepak bola ketiga yang mengalami perundungan rasial dalam tempo sepekan karena gagal mengeksekusi penalti. Dua lainnya adalah striker Chelsea Tammy Abraham dan pemain Reading Yakou Meite.

Baca juga: Setan Merah Membela Pogba

"Selama beberapa pekan ke depan, perwakilan Twitter akan bertemu dengan Manchester United, Kick It Out (organisasi antirasisme di sepak bola), dan stakeholder lainnya yang tertarik mendengar bagaimana aksi proaktiv Twitter menghadapi serangan rasial secara daring terutama terhadap pesepak bola di Inggris," ungkap Twitter dalam sebuah keterangan resmi.

"Kami selalu membuka dialog yang terbuka dan sehat dengan seluruh rekan kerja kami. Namun, kami sadar kami harus berbuat lebih banyak untuk melindungi para pengguna kami. Perilaku rasis tidak memiliki tempat di Twitter dan kami sangat mengecam perilaku itu."

"Karenanya, kami tidak sabar bekerja sama dengan rekan-rekan kami untuk mengembangkan sebuah solusi bersama. Pada saat ini, dari sisi Twitter, kami akan terus secara proaktif memonitor pembicaraan dan akan mengambil langkah tegas jika ada unggahan yang melanggar aturan," imbuh jejaring sosial itu.

Aturan di Twitter melarang pengguna mereka untuk mempromosikan kekerasan, mengancam atau merundung orang lain berdasarkan ras atau etnik. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya