Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KETIKA pemain belakang Hwang Bo-ram tampil di Prancis, bulan depan, dia akan menjadi ibu pertama yang membela Korea Selatan (Korsel) di ajang Piala Dunia putri.
Di negara yang jurang gaji berdasarkan gender sangat besar serta perkawinan dan melahirkan bisa mematikan karier perempuan, Hwang menjadi satu-satunya anggota timnas Korsel yang telah menikah. Dia juga merupakan anggota tertua di usia 31 tahun.
Ini bukan kali pertama Hwang menjadi sorotan di Piala Dunia. Di Piala Dunia sebelumnya di Montreal pada 2015, Hwang dilamar oleh suaminya Lee Du-hee selepas laga melawan Kosta Rika di tengah lapangan.
Putri mereka Bom lahir, 14 bulan kemudian.
Tidak ada yang menyangka Hwang akan kembali ke Liga WK, liga teratas sepak bola putri Korsel tempat hanya ada satu ibu yang pernah bermain dan dia telah pensoun.
Namun, setelah klubnya Hwacheon KSPO memasukkan nama Hwang pada Desember, dia dipanggil kembali ke timnas pada April dan bulan ini masuk skaut untuk Piala Dunia.
"Berlatih setelah mempunyai anak sangat berat," aku Hwang. "Itu karena saya harus memberi teladan yang baik."
"Saya tidak mau orang mengatakan, 'Dia lambat karena telah memiliki anak' atau 'Dia kini sudah terlalu tua'. Saya tidak akan memberi mereka alasan. Saya menekan masalah saya dan berlatih lebih keras," tegasnya.
Di Korsel, ibu dan perempuan yang telah menikah kerap mengalami diskriminasi. Banyak pemilik kerja enggan mempekerjakan mereka karena khawatir mereka tidak punya komitmen untuk bekerja untuk waktu yang lama seperti standar bagi pekerja lainnya.
Selisih gaji antara laki-laki dan perempuan juga sangat besar dengan perempuan pekerja dibayar hanya 63% dari yang diterima laki-laki
Baca juga: Dani Alves Jadi Kapten Brasil di Copa America
Hwang, atas saran dokter, berhenti bermain sepak bola saat hamil. Lima bulan setelah melahirkan, dia mulai latihan beban dan pilates. Dia kembali berlatih sepak bola bersama sebuah tim SMU, tiga bulan kemudian.
Suami Hwang, Lee, mengatakan perjalanan istrinya sangat berat.
"Sebagai atlet profesional, tidak bermain selama hampir dua tahun adalah sebuah tantangan bahkan bagi mereka yang tidak melalui kehamilan dan melahirkan," ujar Lee
"Dia berada di bawah tekanan karena tubuhnya sudah tidak sama seperti sebelum melahirkan. Dia sempat tidak yakin bisa bermain sepak bola lagi," imbuhnya.
Namun, pelatih Hwacheon KSPO Kang Jae-soon--yang telah mengenak Hwang selama 20 tahun--tidak terkejut Hwang sukses kembali ke timnas.
"Dia memiliki kecepatan, kekuatan, dan determinasi yang tidak dimiliki pemain lain. Kini, dia adalah salah satu pemain paling berpengalaman di liga," tegasnya.
Suami Hwang kini bertugas menjaga putri mereka saat istrinya mengikuti pemusatan latihan bersama timnas. Dia akan menjalani hal yang sama saat Piala Dunia bergulir.
"Saya menangis ketika mengetahui Bo-ram dipanggil ke timnas. Saya tahu betapa keras dia bekerja. Saya tidak bisa menggambarkan rasa hormat saya bagi istri saya," tegas Lee. (AFP/OL-2)
Di Kelompok Umur (KU) 12, SD Kanisius Duwet menjadi juara setelah menang atas MIS Al Islamiyah Grojogan.
Iris De Rouw menjadi salah satu dari empat pemain naturalisasi baru yang diproyeksikan memperkuat skuad asuhan Satoru Mochizuki.
Iris de Rouw menjalani proses naturalisasi karena memiliki darah Indonesia dari nenek dari pihak ibunya yang bernama Christina Salomonson.
Felicia de Zeeuw memiliki keturunan Indonesia dari neneknya yang bernama Felixia Adelle Kuhuwael yang dilahirkan di Jakarta pada 22 Agustus 1940.
Emily Nahon yang kelahiran Oegstgeest, 17 Mei 2007 itu memiliki darah Indonesia dari garis keturunan sang nenek yang berasal dari Bogor, Jawa Barat.
Empat pesepakbola wanita berdarah Belanda resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk memperkuat Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved