Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
EDY Rahmayadi memutuskan untuk mundur sebagai ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) saat membuka kongres tahunan yang digelar di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1). Hal ini menurut Edy, membuktikan bahwa dirinya tidak haus kekuasaan.
Menanggapi hal itu, Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono menilai, meski ketua umum PSSI telah mengundurkan diri, namun kerja sejumlah pihak yang ingin memajukan sepak bola di Tanah Air belum selesai.
Pasalnya, di dalam pengurus PSSI saat ini masih banyak oknum yang terindikasi match fixing (pengatur pertandingan).
“Kalau mau clear mestinya seluruhnya kita sapu bersih,” terang Suhendra kepada Media Indonesia di Jakarta, Minggu (20/1)
Menurutnya, masih banyak tarik-menarik kepentingan politik di sepak bola Indonesia, tentu tidak baik dan itu harus dibersihkan.
“Saya ingin bersihkan itu semua,” tegas Suhendra.
Cara untuk membersihkan itu, lanjutnya, tentu dengan seluruh bantuan elemen bangsa. Termasuk bantuan media massa.
“Kita tidak ingin bola dijadikan panggung politik dan kepentingan pihak tertentu,” ungkap Suhendra.
Baca juga : Alasan Mundur Edy Rahmayadi DIpertanyakan
Pasca kongres PSSI, Suhendra mengaku, tidak menitip harapan kepada pengurus saat ini. Terlebih kasus mafia bola kembali mencuat.
“Karena, apa pun yang dilakukan selama aktor intelektualnya belum ditangkap akan susah berubah. Ibarat apapun makanannya, minumannya tetap teh botol,” ujarnya.
Suhendra menambahkan, selama tidak ada Kejadian Luar Biasa (KLB) maka permainan yang akan terjadi di PSSI pengulangan saja.
“Kuncinya KLB pilih pemimpin dan struktur yang milenial, baru, dan bersih serta tidak punya kepentingan tertentu,” pungkasnya.
Sebelum menyatakan mundur, tuntutan agar Edy mundur dari ketum PSSI sudah banyak bergaung.
Itu tidak terlepas dari mantan Pangkostrad tersebut yang kini juga sudah menjabat sebagai Gubernur Sumatra Utara. (OL-8)
POSISI direktur teknik (dirtek) PSSI yang definitif akhirnya resmi diisi setelah dua tahun kosong. PSSI mengumumkan perekrutan Alexander Zwiers sebagai dirtek baru
PSSI kini mengalihkan fokus persiapan Garuda Muda untuk menghadapi Libanon.
PSSI memperkenalkan lembaga penyelesaian sengketa sepak bola, National Dispute Resolution Chamber (NDRC).
Isinya video menampilkan semangat bermain dan belajar sekaligus memperkenalkan gerakan dasar bermain sepak bola. Seperti mendribel, mengoper, dan menembak secara mudah untuk dimengerti.
PSSI resmi mengumumkan daftar pemain yang akan memperkuat Tim Nasional U-17 dalam ajang Piala Kemerdekaan yang digelar di Medan, Sumatra Utara, pada 12-18 Agustus 2025.
Pokemon akan hadir di pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 2026 ketika timnas U-23 Indonesia bertanding melawan timnas Makau di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 6 September mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved