Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Jerman di Ujung Tanduk, Loew Tersudut

Satria Sakti Utama
18/10/2018 05:30
Jerman di Ujung Tanduk, Loew Tersudut
.(FRANCK FIFE / AFP)

TIM nasional Jerman sepertinya masih belum juga bisa bangkit. Kegagalan di Piala Dunia 2018 menular ke ajang EUFA Nations League.

Langkah 'Der Panzer' julukan Jerman dipastikan terhenti di fase Grup 1 setelah takluk 1-2 dari Prancis di Paris, kemarin. Tim asuhan Joachim Loew tersebut hanya mengoleksi satu poin dalam tiga pertandingan yang telah dijalani dan duduk di posisi buncit.

Kondisi itu membuat Jerman terancam terdegradasi ke Liga B tahun depan. Jerman harus memaksimalkan satu laga sisa kontra Belanda pada 20 November untuk bertahan di level teratas.

Itu pun dengan syarat Memphis Depay dkk tidak merebut tiga poin saat menjamu Prancis tiga hari sebelumnya. Jika situasi tersebut terjadi, Jerman tidak akan mampu lagi mengejar perolehan angka dua rival mereka di Grup 1, Belanda dan Prancis.

Saat menyaksikan timnya berada di ujung tanduk, Loew memilih untuk berkilah. Alih-alih melakukan evaluasi, ia justru menilai kekalahan tak pantas didapatkan timnya mengingat gol penentu Prancis hadir dari titik putih yang dieksekusi Antoine Griezmann di menit ke-80.

"Penalti itu sangat tidak adil karena Mats (Hummels) tidak menyentuh (Blaise) Matuidi sama sekali. Saya pikir kami pantas untuk meraih kemenangan karena kami masih salah satu tim terbaik di dunia, tapi bukan seperti itu cara mainnya," kata Loew seusai pertandingan.

Jerman sempat memimpin berkat penalti Toni Kroos di menit ke-14. Namun, keunggulan tersebut sirna berkat torehan Griezmann yang memborong gol kemenangan timnya di babak kedua. Penyerang Atletico Madrid itu mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-62 sebelum menggandakannya dari titik putih 18 menit berselang.

Loew memang melakukan sejumlah perubahan pascakekalahan telak 0-3 di Amsterdam pada akhir pekan lalu. Beberapa perubahannya ialah memasukkan pemain sayap milik Bayern Muenchen Serge Gnarby dan bek Paris Saint-Germain (PSG) Thilo Kehrer.

"Dalam pertandingan itu terdapat sejumlah penampilan bagus dari pemain muda. Gnarby dan Kehrer bermain baik dan ini menjadi sesuatu yang baik di masa mendatang," imbuh Loew.

Butuh seri

Prancis tinggal membutuhkan hasil seri melawan Belanda untuk memuncaki Grup 1 dan lolos ke semifinal pada laga bulan depan. Saat ini 'Les Bleus'--julukan Prancis-- mengoleksi tujuh poin dari tiga laga. Sementara itu, Belanda di peringkat kedua dengan tiga angka. Namun, tim asuhan Ronald Koeman itu masih menyisakan satu laga lebih banyak daripada Prancis.

"Kami bermain buruk di babak pertama. Namun, saat waktu rehat kami berbicara dengan tenang dan mengubah dua atau tiga taktik. Jerman sangat kuat, tapi hasilnya sangat positif setelahnya. Itulah alasan kami menjadi juara dunia," kata arsitek Prancis Didier Deschamps.

"Inilah bedanya antara tim yang dalam kepercayaan diri tinggi dan tim yang sedang krisis kepercayaan diri seperti Jerman. Mereka (Jerman) tidak tampil efisien. Tidak ada hasil yang lebih baik ketimbang ini untuk tim dan para pemain saya," imbuhnya. (AFP/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya