Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBUAH masjid tampak berdiri kukuh di antara kebun tebu di Kelurahan Sendangtirto, Sleman. Dari arsitektur bangunannya, masjid tersebut tampak telah berusia tua dengan sebuah pohon beringin yang diberi nama Hesti Luhur di bagian depan serta kompleks makam di sisi selatan bangunan tersebut. Ini ialah salah satu masjid tertua di Yogyakarta yang masih berdiri, yakni Masjid Sulthoni Wotgaleh.
Masjid yang didirikan sekitar tahun 1592 M ini merupakan salah satu peninggalan syiar Islam era Mataram Islam yang masih terjaga hingga kini. Masjid ini juga tidak dapat dipisahkan dari sosok Jaka Umbaran yang bergelar Pangeran Adipati Purbaya 1. Menurut silsilahnya, ia merupakan putra dari pendiri Kerajaan Mataram Islam, Danang Sutawijaya, yang bergelar Kanjeng Panembahan Senapati Ing Alaga Mataram dan Niken Purwasari (Rara Lembayung).
Pasalnya, di samping masjid tersebut ada sebuah kompleks makam yang diberi nama Hastono Wotgaleh tempat Panembahan Purbaya I dan kerabatnya dimakamkan, seperti Pangeran Purbaya II, Purbaya III, Rara Lembayung, dan Kyai Wirasaba. Masjid ini dikenal sebagai Masjid Pathok Negoro Kerajaan Mataram Islam. Nama masjid yang dalam bahasa Indonesianya jembatan hati ini memiliki fungsi religi dan fungsi pertahanan rakyat atau batas terluar wilayah kerajaan.
Ketua Takmir Masjid Sulthoni Wotgaleh, Bidron Darsono, 59, menceritakan keberadaan masjid dan makam Wotgalehlah yang membuat rencana pembangunan landasan pacu pesawat, yang kini Lanud Adisucipto, berubah.
Cerita yang disampaikan turun-temurun, dulu zaman Jepang, landasannya ingin dibangun dari utara ke selatan karena lokasinya yang berada di tengah-tengah sungai, tetapi urung dilakukan karena keberadaan masjid dan makam Wotgaleh. Akhirnya landasan bandara dibuat membentang dari timur ke barat.
Hingga kini Masjid Sulthoni Wotgaleh berfungsi untuk tempat beribadah dan menyebarkan syiar Islam seperti masjid-masjid pada umumnya. Pada sepuluh hari sebelum Ramadan, Sadranan Agung diselenggarakan di Masjid Sulthoni Wotgaleh. Masjid ini juga banyak dikunjungi oleh banyak peziarah dari berbagai daerah. "Kegiatan selama bulan Ramadan ada buka bersama, salat tarawih, tadarusan, dan pengajian rutin," kata Bidron.
Dari sisi bangunan, Bidron menyampaikan banyak bagian dari bangunan Masjid Wotgaleh masih mempertahankan keasliannya. Misalnya, empat sakaguru yang menopang bagian atap beserta umpaknya masih dalam kondisi asli. Bagian pintu dan jendela masih menggunakan komponen asli. (AT/H-2)
SINGAPURA ialah sebuah negara, pulau kecil, di ujung Semenanjung Malaya dari dulu dan kini merupakan lokasi strategis untuk lokasi perdagangan mancanegara.
SALAH satu tempat yang berperan penting untuk menyebarkan literatur Islam di Nusantara ialah kantor Khazanah Fathaniyah yang berlokasi di Beliga, Batu Chaves, Kuala Lumpur,
PARA pedagang Arab muslim tiba di pantai barat Sumatra pada abad ke-14 hingga abad ke-17.
Bangunannya dikelilingi sungai, yaitu sebelah selatan Sungai Musi, sebelah barat Sungai Sekanak, sebelah timur Sungai Tengkuruk, dan sebelah utara Sungai Kapuran.
KEISLAMAN di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, banyak dipengaruhi budaya luar. Hal itu terlihat dari sejumlah peninggalan bangunan yang sampai kini masih ada.
MASJID Raya Yogyakarta atau lebih dikenal dengan Masjid Gedhe Kauman merupakan salah satu peninggalan sejarah budaya Islam di Jawa yang dibawa para wali.
BULAN suci Ramadan harus disambut dengan sukacita dan rasa syukur yang besar
BULAN Ramadan merupakan bulan yang berbeda dengan bulan-bulan yang lainnya.
TERDAPAT dua pengetahuan yang sering dikonsumsi, yakni pengetahuan olahan batin yang disebut dengan kearifan dan pengetahuan yang diperoleh melalui nalar kemudian disebut dengan ilmu.
UMAT muslim tentu tidak ingin kegiatan yang dilakukan sehari-hari justru membatalkan atau menggugurkan ibadah puasa Ramadan.
TOLERANSI ialah nilai kemanusiaan dan semua orang membutuhkannya. Toleransi dibutuhkan karena setiap orang memiliki perbedaan-perbedaan.
DALAM kehidupan, kita sering kali melakukan kesalahan dan dosa, tapi Allah SWT memberikan satu kesempatan untuk senantiasa bertobat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved