Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Awal Penyebaran Islam di Tanah Pasundan

Des/H-1
08/4/2023 06:15
Awal Penyebaran Islam di Tanah Pasundan
Makam Syeikh Sunan Rohmat Suci di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(Dok. Youtube)

RADEN Kian Santang menjadi salah satu tokoh yang dipercaya memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam, khususnya di tanah Pasundan. Bahkan, di Godog, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terdapat makam dari anak Prabu Siliwangi tersebut beserta beragam peninggalannya.

Dalam studi yang ditulis Peneliti Unikom Bandung Desy Qonita Irmawati, Kian Santang dipercaya sebagai sosok yang sangat sakti di kalangan masyarakat pada masanya.

Namun, kesaktiannya ini membuatnya gelisah dan ingin menemukan lawan sepadan. Saat itu, dia diberitahukan bahwa jika ingin menemui sosok tersebut, dia bisa mengunjungi Tanah Mekah dan menemui sesorang bernama Ali.

Singkat cerita, Kian Santang berhasil menemui Ali dan di sana dia ditantang untuk mencabut tongkat milik Ali yang tertancap di tanah. Kian Santang tak mampu melakukannya, bahkan saat itu terjadi fenomena keluarnya banyak darah dari tubuh Kian Santang.

Setelah mengalami kejadian ini, Kian Santang berguru kepada Ali dan memutuskan untuk menjadi seorang muslim. "Ali yang dikisahkan pada cerita ini dipercayai ialah Syaidina Ali bin Abi Thalib," tutur Desy.

Sepulangnya dari Mekah, Kian Santang berniat mengajak Prabu Siliwangi memeluk Islam. Sayangnya, hal itu ditolak ayahnya.

Dia kemudian memulai penyebaran Islam di daerah-daerah kecil pedalaman tanah Pasundan. Limbangan ialah tempat penyebaran pertama di wilayah Priangan tatar Sunda.

Pada waktu itu, selain di daerah Godog Garut, penyebaran agama Islam juga sebagian kecil terjadi dengan proses perdagangan para pedagang Arab dan India di daerah pantai bagian utara.

Nama Prabu Kian Santang berganti menjadi Syekh Sunan Rochmat Suci. Awalnya, dia mulai mengislamkan raja lokal seperti Raja Galuh Pakuwon di Limbangan (Sunan Pancer). Dia juga mengislamkan petinggi kerajaan dan raja lokal lain seperti Santowan Suci Mareja, Sunan Sirapuji, dan Sunan Batuwangi yang kini berada di Kecamatan Singajaya. Ajaran Islam kemudian menyebar di seluruh tanah Priangan melalui raja-raja lokal.

Kemudian, setelahnya ajaran Islam disebarkan generasi ke generasi, generasi selanjutnya ialah para sufi seperti Jafar Sidiq, Fatah Rahmatullah, Abdul Muhyi, dan ulama dari Cirebon dan Mataram, yaitu dari Cangkuang Arif Muhammad dan dari Sumedang Pangeran Santri. Setelah itu, penyebaran agama Islam berkembang semakin meluas. (Des/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
  • Marhaban Ya Ramadan, Kesempatan untuk Beramal

    01/4/2022 17:12

    BULAN suci Ramadan harus disambut dengan sukacita dan rasa syukur yang besar

  • Menjaga Keberkahan dengan Basmalah

    01/4/2022 17:12

    SETIAP melakukan sesuatu sebaiknya diawali dengan bacaan basmalah

  • Bulan Suci Penuh Ampunan

    01/4/2022 17:12

    BULAN Ramadan merupakan bulan yang berbeda dengan bulan-bulan yang lainnya.

  • Hikmah Puasa untuk Menahan Diri

    01/4/2022 17:12

    SAAT berada di bulan suci Ramadan dan melaksanakan ibadah puasa

  • Menjadi Orang Arif

    01/4/2022 17:12

    TERDAPAT dua pengetahuan yang sering dikonsumsi, yakni pengetahuan olahan batin yang disebut dengan kearifan dan pengetahuan yang diperoleh melalui nalar kemudian disebut dengan ilmu.

  • Jauhi Hal-Hal yang Batalkan Puasa

    01/4/2022 17:12

    UMAT muslim tentu tidak ingin kegiatan yang dilakukan sehari-hari justru membatalkan atau menggugurkan ibadah puasa Ramadan.

  • Puasa dan Toleransi Beragama

    01/4/2022 17:12

    TOLERANSI ialah nilai kemanusiaan dan semua orang membutuhkannya. Toleransi dibutuhkan karena setiap orang memiliki perbedaan-perbedaan.

  • Tobat Inabah dan Istijabah

    01/4/2022 17:12

    DALAM kehidupan, kita sering kali melakukan kesalahan dan dosa, tapi Allah SWT memberikan satu kesempatan untuk senantiasa bertobat.

Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah