Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berharap mengingatkan stasiun televisi atau konten kreator untuk tidak menyajikan tontonan berupa lawakan. Menurutnya, itu adalah tontonan yang tidak baik akrena hanya melecehkan bulan suci Ramadan.
"Jangan ada tontonan yang buat tertawa terbahak-bahak karena itu tidak menghargai bulan suci Ramadan. Seandainya kalian tahu maknanya, kalian pasti akan lebih banyak menangis daripada ketawa-ketawa. Mari kita menghargai bulan suci Ramadan ini dengan tidak diisi dengan lawakan," ujar Nasaruddin dalam Gelora Talks bertajuk Ramadhan 1444 H di Tahun Politik, Menggelorakan Spiritualitas Bangsa, Rabu (22/3).
Ia juga berpesan kepada seluruh umat muslim untuk dapat melunakkan hati dan membersihkan jiwa. Yang terpenting, seluruh pihak harus bisa menjaga toleransi.
Baca juga: Salat Tarawih Perdana, Masjid Istiqal dipadati Jamaah
"Saya ingin mengimbau kepada segenap warga masyarakat, seluruh bangsa, baik yang Islam ataupun teman-teman agama lain, hendaklah saling menjaga toleransi," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti berpandangan bulan Ramadhan merupakan bulan spiritualitas refreshing, yakni bulan yang tidak hanya mengajarkan umat Islam untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri.
Baca juga: Masjid Istiqlal Gelar Lebih dari 20 Kegiatan Selama Ramadan, dari Buka Puasa Bersama hingga Iktikaf
"Menahan diri untuk tidak yang mencerca orang lain dengan berkata-kata kebencian atau mungkin perilaku-perilaku yang menurut saya juga tidak mencerminkan nilai agama. Di sinilah pentingnya bulan spiritualitas refreshing, bulan pengendalian diri," kata Mu'ti. (Ant/Z-11)
