Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kemunculan Wadai Langka Khas Banjar di Setiap Ramadan

Denny Susanto
03/5/2021 07:08
Kemunculan Wadai Langka Khas Banjar di Setiap Ramadan
Bingka Thamrin hanya diproduksi saat Ramadan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan(MI/Denny Susanto)

BULAN Ramadan penuh berkah bagi umat muslim termasuk pedagang jajanan Ramadan. Ramadan di Kalimantan Selatan juga identik dengan kemunculan aneka panganan dan kue-kue (wadai) khas Banjar yang beberapa di antaranya langka dan hanya muncul saat bulan ramadhan.

Pandemi covid 19 rupanya tidak terlalu berpengaruh pada kemeriahan Ramadan. Stand-stand penjualan panganan dan wadai khas banjar maupun keperluan ramadhan lainnya ramai diserbu warga. Ada puluhan jenis wadai khas banjar yang sering disebut dengan istilah wadai 41 macam, antara lain wadai roti sagu, pais sagu, apam habang apam putih, tapai lakatan, kelelepon, gegetas, apam batil, wadai daduitan, wajik, susu salju, dadar gulung, pepare, rangai, bebantalan, roti kukus, sumapan dan roti pisang. Adapula korket, cingkaruk, jalabiya, untuk untuk, kararaban, ampusing, kakoleh, putu mayang, dodol, sunduk lawang, gaguduh serta putri ayu.

Amparan tatak pisang, sari muka lakatan, sari muka hijau, sari pengantin, putri selat, lapis india, lapis hula hula, kue lam, nangka susun, pisang sagu juga keraraban. Wadai 41 macam ini selain hadir pada momen ramadhan juga biasanya dihidangkan pada kegiatan keagamaan seperti peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, acara resmi pemerintahan dan pameran-pameran.

Pada hari biasa sebagian dari wadai-wadai ini sulit dijumpai dan hanya dijual di pasar tradisional atau warung kue tertentu saja. Dari semua itu salah satu wadai yang boleh dibilang wadai juara adalah bingka. Wadai ini menjadi primadona bagi masyarakat banjar bahkan banyak disukai tamu-tamu luar daerah.

baca juga: Kuliner

Salah satu rumah produksi wadai bingka yang terkenal di Kalsel adalah merk Bingka Thamrin. Menurut pengelola usaha Bingka Thamrin, Muhmmad Raffii, pada Ramadan 1442 Hijriah kali ini produksi wadai bingka meningkat 30 persen dari ramadhan tahun lalu.

"Produksi bingka kita tahun ini meningkat menjadi 2.000-2.500 gperhari," ujarnya.

Bingka Thamrin hanya diproduksi saat Ramadan sebagai suatu strategi pemasaran agar masyarakat rindu dengan cita rasa khas wadai bingka produksi mereka. Produk wadai Bingka ada beberapa varian namun yang familiar adalah bingka kentang, bingka tapai dan bingka barandam. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah