Dekati Ramadan, Gula dan Minyak Goreng di Pasar Grogol Naik

Hilda Julaika
28/3/2021 12:36
Dekati Ramadan, Gula dan Minyak Goreng di Pasar Grogol Naik
Pedagang menyortir bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (1/10/2020).(ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Ketersediaan bahan pokok di Jakarta menjelang bulan Ramadan secara umum terpantau masih stabil. Namun, Sabtu(28/3) di penjual di Pasar Grogol sudah mengatakan ada kenaikan di beberapa komoditas. Misalnya, untuk bawang merah, minyak goreng hingga gula ada kenaikan tipis. Sementara, bahan pokok seperti beras, telur, cabai keriting, hingga daging sapi masih stabil.

Tata Hartawan salah satu penjual berbagai sayuran dan rempah-rempah di Pasar Grogol mengatakan sebagian besar produk yang dijualnya masih dalam harga yang stabil. Namun, harga cabai memang masih tinggi saat ini. Ia menyebut kenaikan harga akan terjadi kembali dalam kisaran waktu 2-5 hari menjelang Ramadhan.

Baca juga: Jelang Puasa, Harga Komoditas di Cianjur Terpantau Masih Stabil

“Belum ada kenaikan yang signifikan saat ini. Nanti beberapa hari menjelang puasa baru naik, 5 hari sampai dua hari suka ada kenaikan itu sudah biasa. Yang biasa naik seperti cabai, memang cabai sekarang juga masih naik. Cabai rawit merah Rp100 ribu per kg, cabai keriting Rp55 ribu, bawang merah Rp40 ribu kalau bawang ada kenaikan waktu itukan masih Rp32 ribu,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (28/3).

Sementara itu, Barjudin yang menjual bahan pokok mengaku sudah merasakan kenaikan harga. Khususnya pada komoditas seperti gula putih dan minyak goreng. Hanya telur saja yang masih dalam harga stabil. Untuk beras jenis IR. 1 berada di kisaran Rp13 ribu per kilogram, lalu untuk minyak goreng di kisaran Rp15 ribu per kg, dan telur masih stabil di angka Rp23 ribu per kg.

Meski demikianm untuk ketersediaan pasokan dijamin akan aman. Sehingga para pedagang merasa optimis bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk sayuran dan cabai pasokan datang dari Bandung, Bogor, hingga Medan. Sementara untuk, distributor bahan sembako seperti beras, minyak, dan gula juga dipastikan aman.

“Untuk pasokan banyak. Ketersediaan pasti cukup,” kata Barjudin.

Hal yang menjadi keluhan para pedagang justru masih sepinya pembeli di pasar. Meskipun saat ini sudah dilakukan sejumlah pelonggaran dan berjalannya vaksinasi. Namun, belum ada tanda-tanda perbaikan bisnis di pasar tradisional.

“Cuma kadang-kadang ini masalah pengunjung karena pandemi. Pembeli masih sepi lah selama pandemi 50% merosot. Semoga Ramadhan ada perbaikan, masyarakat juga dilarang mudik kan,” harap Tata. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah