Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
ANGGOTA DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Jenderal TNI (Purn) IGK Manila. Ia hadir di rumah duka pada pukul 14.00 WIB di di Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Jakarta.
Titiek menagatakan, dirinya memiliki banyak kenangan bersama almarhum, baik saat sama-sama mengembangkan olahraga maupun dalam hubungan keluarga.
“Kita sering sama-sama dulu waktu mengembangkan olahraga. Beliau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), saya ketua panahan. Kita sering pergi bersama,” ujarnya kepada awak media di lokasi, Selasa (19/8).
Lebih jauh, putri dari Presiden RI Soeharto ini menjelaskan, loyalitas IGK Manila saat menjabat sebagai pengawal pribadi Soeharto kala itu. Menurutnya, almarhum bukan hanya sosok pengawal setia, tetapi juga seorang prajurit yang tulus mengabdi.
“Beliau sangat-sangat loyal kepada Pak Harto. Sampai akhir hayatnya, beliau tetap setia kepada keluarga kami. Saya berterima kasih atas itu,” ucapnya.
Selain itu, Titiek juga mengagumi semangat juang almarhum yang tetap aktif hingga usia senja.
"Umur 83 tahun beliau masih aktif berjuang di Partai NasDem, membina generasi muda. Bahkan di peringatan 17 Agustus kemarin masih memimpin upacara. Itu luar biasa,” tuturnya.
Ia pun turut mendoakan almarhum IGK Manila mendapat tempat terbaik di sisi yang maha Kuasa.
“Selamat jalan, Pak Jenderal. Semoga Bapak mendapat tempat yang mulia di sisi Allah. Untuk keluarga yang ditinggalkan, kami turut berduka cita dan semoga diberi kekuatan lahir batin dalam menghadapi cobaan ini,” pungkas Titiek. (Far/I-1)
Opa Manila ini dikenal luas sebagai purnawirawan TNI, politikus, juga sebagai legenda kejayaan sepak bola Indonesia.
Helmy Yahya menyebut IGK Manila bukan sekadar figur publik, melainkan pribadi yang dianggapnya sebagai orangtua sendiri.
Pagi itu perwira tinggi bintang dua itu mengirimkan meme wajahnya dengan tulisan 'Selamat Pagi'. Ritual saya setiap selesai menjalankan salat Subuh ialah menerima sapaan pagi dari Pak Manila.
Prosesi penghormatan terakhir dan persemayaman itu dilakukan di Aula Akademi Bela Negara Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, sekitar pukul 14.18 WIB.
Aji Santoso turut mengenang sosok I Gusti Kompyang (IGK) Manila, manajer timnas Indonesia pada SEA Games 1991 Manila, yang wafat di Jakarta pada Senin (18/8)
Helmy Yahya menyebut IGK Manila bukan sekadar figur publik, melainkan pribadi yang dianggapnya sebagai orangtua sendiri.
Prosesi penghormatan terakhir dan persemayaman itu dilakukan di Aula Akademi Bela Negara Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, sekitar pukul 14.18 WIB.
Aji Santoso turut mengenang sosok I Gusti Kompyang (IGK) Manila, manajer timnas Indonesia pada SEA Games 1991 Manila, yang wafat di Jakarta pada Senin (18/8)
KEPERGIAN I Gusti Kompyang Manila meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia olahraga nasional.
KETUA Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengatakan NasDem kehilangan sosok mentor sekaligus sahabat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved