Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Aji Santoso Kenang Kedisiplinan IGK Manila

Media Indonesia
18/8/2025 16:29
Aji Santoso Kenang Kedisiplinan IGK Manila
IGK Manila(NasDem)

PELATIH Persela Lamongan, Aji Santoso, turut mengenang sosok I Gusti Kompyang (IGK) Manila, manajer timnas Indonesia pada SEA Games 1991 Manila, yang wafat di Jakarta pada Senin (18/8) dalam usia 83 tahun.

Bagi Aji, kedisiplinan Manila menjadi kesan yang paling membekas. Ia masih ingat betul bagaimana sang manajer membangunkan pemain sejak pukul 05.00 pagi, jauh sebelum jadwal latihan dimulai.

"Saya masih ingat pada tahun 1991, setiap pagi pukul 05.00 beliau sudah menggedor pintu kamar pemain untuk membangunkan, agar bersiap latihan meskipun jadwal berangkat dari penginapan baru pukul 07.00," kata Aji, yang menjadi skuad timnas Indonesia kala meraih medali emas di Manila.

Selain disiplin, Aji menilai Manila juga sosok yang rendah hati sekaligus tegas.

"Ya, turut berduka atas wafatnya beliau. Banyak kenangan bersama beliau, terutama ketika beliau menjadi manajer timnas di SEA Games 1991. Beliau sosok yang disiplin, rendah hati, dan tegas," kata Aji.

Meski jarang bertemu langsung dalam beberapa tahun terakhir, Aji mengaku sempat mengirimkan video ucapan ulang tahun untuk Manila beberapa bulan sebelum berpulang.

"Kan saya tinggalnya di Malang. Tapi beberapa bulan lalu saya sempat mengirimkan video ucapan selamat ulang tahun untuk beliau," tutur Aji.

Selain Aji Santoso sejumlah nama lain menjadi bagian dari skuad timnas Indonesia yang berlaga SEA Games 1991 di bawah pelatih Rusia Anatoly Polosin. Pemain lain seperti kiper Edy Harto, bek tangguh Robby Darwis, serta trio penyerang tajam Peri Sandria, Rochy Putiray, dan Bambang Nurdiansyah.

Dalam sebuah tulisan berjudul "Menjadi Orang Indonesia" yang terbit di mediaindonesia.com pada 31 November 2019, Opa Manila mengungkapkan salah satu kunci sukses Timnas saat itu:

"Salah satu faktor penentunya ialah keberhasilan merawat dan memompakan rasa dan semangat nasionalisme. Bukan hanya di kalangan pemain, melainkan juga pada seluruh anggota tim,"  kata IGK Manila.

Prestasi emas yang diraih timnas Indonesia di Manila 1991 bahkan bertahan lebih dari tiga dekade. Barulah pada SEA Games 2023 di Kamboja, skuad asuhan Indra Sjafri memecah rekor itu. Saat itu, Indonesia yang diperkuat Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, dan Beckham Putra berhasil menumbangkan Thailand 5-2 di babak tambahan waktu.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya