Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Pemerintah Jangan Terjemahkan Negatif Pengibaran Bendera One Piece

Andhika Prasetyo
05/8/2025 11:27
Pemerintah Jangan Terjemahkan Negatif Pengibaran Bendera One Piece
Ilustrasi(X)

Pesan yang disampaikan secara verbal, non verbal, maupun simbolik memiliki makna dan perlu dimengerti serta dipahami oleh penerima pesan. Itu penting agar respons atau timbal balik yang dikeluarkan tidak samar, atau bahkan menjauh dari hal substansial yang dituju oleh pemberi pesan. Demikian disampaikan Guru Besar LSPR Institute of Communication & Business sekaligus pakar komunikasi politik Lely Arrianie berkaitan dengan fenomena pengibaran bendera One Piece dan respons yang dilontarkan pemerintah maupun parlemen.

Menurutnya, pemangku kepentingan telah memberikan respons yang kurang dari pesan pengibaran bendera One Piece oleh masyarakat. Pengibaran bendera tersebut sejatinya dapat dipahami sebagai bentuk kekecewaan terhadap situasi politik, sosial, dan ekonomi yang berkembang saat ini.

"Masyarakat sekarang mulai kehabisan cara, bagaimana melempar pesan kepada pemerintah, sementara sekarang semua ada di sisi pemerintah, hampir 82% ada di sisi pemerintah," kata Lely saat dihubungi, Selasa (5/8).

Pengibaran bendera One Piece dinilai mencerminkan kegelisahan, atau upaya masyarakat menagih janji politik pemerintah. Presiden Prabowo Subianto dinilai belum bisa memenuhi janji kampanyenya untuk menghadirkan biaya hidup yang lebih murah, hingga mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.

Karenanya, kritik melalui bendera One Piece tak semestinya direspons dengan narasi negatif. Pemerintah harus mampu menerjemahkan kritik tersebut sebagai sesuatu yang konstruktif dan mendorong perbaikan.

"Fenomena bendera One Piece ini adalah teori mozaik. Potongan-potongan kecil pesan masyarakat itu sebetulnya sudah dilemparkan. Bendera ini salah satunya dari mozaik itu, dan bendera ini bukan puncak," kata Lely.

"Ini kalau dilarang, apa yang pemerintah terjemahkan? Kalau kita lihat makna dari Jolly Roger itu kan maknanya sebetulnya bagus. Kalau diterjemahkan dengan satu asosiasi saja, dan itu negatif, maka respons yang muncul juga akan negatif," tambahnya.

Sayangnya pemangku kepentingan telah melontarkan narasi negatif dan merespons dengan cara yang kurang tepat. Provokasi dan upaya memecah belah bangsa dilontarkan dalam merespons pengibaran bendera One Piece. Bahkan di beberapa wilayah, aparat penegak hukum turun tangan untuk mengatasi fenomena tersebut.

Merujuk dari situs onepiece.fandom.com, bendera One Piece yang berkibar memiliki simbol Jolly Roger Straw Hat dalam anime dengan karakter utama Luffy D Monkey tersebut. Bendera itu membawa makna tentang kekuatan kekuasaan, kebebasan, tekad individu, dan solidaritas.

Simbol Jolly Roger Straw Hat dalam konteks One Piece juga tidak selalu bermakna kekerasan atau kehancuran, melainkan juga menjadi ekspresi dari kebebasan dan perlawanan terhadap ketidakadilan yang merupakan isu utama dalam cerita buatan Eiichiro Oda tersebut.

"Jadi ini kembali pada bagaimana penerima pesan menerima itu sebagai pesan yang positif, dan bisa memberikan pesan atau timbal balik yang sama. Karena komunikasi politik sekarang ini bukan lagi linear. Mungkin dulu waktu orde baru iya itu linear. Sekarang ini kan tidak," pungkas Lely. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya