Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Legislator Minta Investigasi Ledakan di Garut hingga Revisi SOP Pemusnahan Amunisi

Fachru Audhia Hafiez
12/5/2025 19:22
Legislator Minta Investigasi Ledakan di Garut hingga Revisi SOP Pemusnahan Amunisi
Lokasi kejadian pemusnahan amunisi TNI di Garut yang menewaskan 13 orang.(MI/Sugeng Smariyadi)

WAKIL Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, meminta dilakukan investigasi menyeluruh terkait ledakan yang terjadi dalam kegiatan pemusnahan amunisi tak layak pakai di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia juga mendesak agar standar operasional prosedur (SOP) dalam pemusnahan amunisi segera dievaluasi dan direvisi.

"Saya meminta untuk TNI melakukan investigasi yang mendalam guna memastikan apakah standar operasional telah dijalankan dengan benar, dan mendorong revisi kebijakan pemusnahan amunisi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," kata Dave melalui keterangan tertulis, Senin (12/5).

Dave juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan audit terhadap prosedur keamanan. Ia meminta pemerintah dan TNI memberikan sosialisasi kepada warga yang tinggal di sekitar lokasi pemusnahan serta memberikan santunan bagi keluarga korban.

"Diharapkan pemerintah dan TNI segera mengambil langkah konkret guna memastikan keamanan masyarakat ke depannya," tambah Dave.

Sebanyak 13 orang tewas dalam ledakan saat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi, 12 Mei 2025. Kapuspen TNI Mayjen Kristomei S mengatakan dari jumlah korban tersebut tercatat ada sembilan warga sipil dan empat anggota TNI.

Jasad korban sudah dilakukan evakuasi ke Rumah Sakit Pamengpeuk untuk diidentifikasi. Keluarga korban diminta mendatangi rumah sakit untuk keperluan pengembalian jenazah.

Kenapa Warga Sipil Bisa Jadi Korban?

Ledakan terjadi ketika sejumlah warga mendekati lokasi untuk memungut sisa-sisa logam dari amunisi yang telah diledakkan sebelumnya. Tanpa disadari, masih ada amunisi yang belum meledak dan kemudian terjadi ledakan kedua.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menyebut ada kebiasaan warga sekitar mendekati lokasi seusai proses peledakan

"Memang kebiasaan masyarakat di tempat itu, mereka berbondong-bondong mendekat untuk mengambil sisa-sisa besi lempengan logam atau tembaga dari amunisi ya.,ng sudah afkir yang sudah kita ledakan," kata Kristomei Sianturi dikutip Metro TV, Senin (12/5). (P-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya