Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengamat: Pengesahan RUU TNI Wajah Militerisme Pemerintahan Prabowo

Tri Surbakah
20/3/2025 16:54
Pengamat: Pengesahan RUU TNI Wajah Militerisme Pemerintahan Prabowo
Ilustrasi(MI/Usman Iskandar)

PENGESAHAN Revisi Undang-Undang Nomor 34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) menjadi Undang-Undang disebut sebagai wajah militerisme pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya, RUU tersebut merupakan inisiatif pemerintah yang didukung semua fraksi di DPR RI.

"Maka menunjukkan bahwa ambisi rezim Prabowo untuk mengembalikan otoritarianisme seperti pengalaman rezim Soeharto yang bertahan karena di-back up oleh ABRI," kata Ketua Program Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Gugun El Guyanie kepada Media Indonesia, Kamis (20/3).

Menurut Gugun, menguatnya ambisi untuk memperluas pos-pos jabatan militer dalam posisi strategis pemerintahan sipil tak lain untuk menjadikan tentara sebagai pelindung kekuasaan Presiden dari kritik dan kebebasan berbicara yang disuarakan masyarakat sipil.

Ia menyebut, perluasan jabatan militer dalam ruang masyarakat sipil sebagai kemunduran supremasi konstitusi dan demokrasi. Baginya, rezim Prabowo telah memberikan sinyal penguatan kembali dwifungsi TNI.

"Salah satu amanat reformasi adalah reformasi TNI, dengan mengembalikan tentara ke dalam fungsi militersime yang profesional, mempersempit ruang-ruang di luar domain militer," jelasnya.

Gugun mengingatkan, saat era Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, ABRI ikut berpolitik dan berbisnis. Praktik tersebut, sambungnya, telah merusak prinsip checks and balances atau pengawasan dalam bernegara.

"Presiden Prabowo berpotensi menjadi presiden yang terpilih pascakonsolidasi demokrasi, tetapi mengkhianati amanat reformasi dan mendorong kemunduran demokrasi dengan masuknya tentara ke dalam ruang birokrasi, politik, dan bisnis," tutup Gugun. (Tri/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya