Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengakui alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki TNI masih perlu ditingkatkan. Hal ini disampaikan Sjafrie dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi I DPR, Selasa (4/2).
Sjafrie menjelaskan alutsista merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh TNI. Namun, ia menyadari saat ini TNI belum memiliki alutsista yang maksimal baik dari segi kapasitas maupun kapabilitas peralatan militer.
"Memang urgensi alutsista bagi kita itu sangat dominan. Kita ketahui TNI memang belum maksimal memiliki kapasitas dan kapabilitas peralatan militer, sehingga sekarang kita berbenah untuk melengkapi baik secara perlengkapan perorangan maupun satuan serta alutsista strategis yang diperlukan oleh TNI sebagai pengawal kedaulatan NKRI," kata Sjafrie.
Sjafrie menjelaskan alutsista merupakan kebutuhan yang menghabiskan anggaran negara. Pembelian alutsista tersebut juga tidak bisa diukur dari segi dampaknya. Namun, ia menegaskan memang harus menelan biaya besar besar untuk memastikan kedaulatan negara tetap terjaga.
"Jadi, kita memang susah, susah diukur, karena kita hanya intengible benefit untuk negara yaitu kedaulatan. Tinggal kita sekarang ditanya apakah kedaulatan itu harganya berapa? Nah, ini lah yang kita kerjakan bahwa memang alutsista kebutuhan TNI itu mahal," katanya.
Selain biaya alutsista yang mahal, Sjafrie juga menyoroti prajurit TNI juga perlu diperhatikan. Pasalnya, ia melihat minat generasi muda menjadi prajurit TNI tidak sebesar dulu.
"Tapi saya juga bingung kenapa kok tiba banyak orang yang mau masuk Tentara Nasional Indonesia? Mungkin karena gajinya kecil, mungkin ini jadi perhatian kita bersama," katanya. (Faj/J-2)
MENTERI Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyebut jumlah rumah dinas untuk prajurit TNI ini saat masih jauh dari ideal. Menurutnya, saat ini total rumah dinas TNI ialah 224.765 unit
MENTERI Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin memastikan tak ada aturan soal wajib militer (wamil) di UU TNI yang baru disahkan di DPR, Kamis, (20/3).
Mengenai target pengesahan RUU TNI, Utut mengatakan tidak memiliki target tersendiri, melainkan menunggu kesiapan dari pemerintah.
Maung MV3 produksi PT Pindad adalah bukti bahwa industri nasional telah memenuhi target dalam mendukung kemampuan Indonesia menjaga stabilitas nasional.
Maung yang akan digunakan pimpinan TNI maupun Polri akan dilengkapi dengan pendingin udara atau air conditioner (AC). Sedangkan kendaraan untuk operasional prajurit spesifikasi terbuka.
Selain tidak pernah terjadi dalam pemerintahan sebelumnya, fenomena pengangkatan artis sebagai pejabat publik dinilai tertutup, tidak transparan, dan jauh dari akuntabel.
Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin bersama Wamenhan Donny Taufanto meninjau kesiapan Indo Defence 2024 di JIEXPO Kemayoran jelang pembukaan pada 11 Juni 2025.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jadi menteri keuangan pertama yang melakukan kunjungan kerja ke daerah konflik di Papua.
Kedua menteri langsung menuju Pos Komando Taktis (Poskotis) Yonif 733/Masariku untuk meninjau situasi dan kondisi di wilayah tersebut.
Kemhan menegaskan rencana pengembangan kekuatan dengan membentuk 500 batalion bukan dalam waktu singkat.
Perbincangan via sambungan telepon pada Kamis (6/2) itu merupakan “percakapan perkenalan” di antara kedua menteri pertahanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved