Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PANGLIMA TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan pihaknya akan mengubah doktrin peperangan yang salama ini diterapkan di Tanah Air. Menurutnya, doktrin yang dianut sebelumnya bersifat tradisional. Perubahan dibutuhkan seiring perkembangan lingkungan strategis.
"Kalau dulu kan perang itu masih tradisional. Sekarang kan menggunakan drone yang kamikaze, pakai AI untuk membunuh orang, tinggal pakai drone, wajah seseorang dia bisa mengejar. Nah, itu kita menuju ke sana," jelas Agus di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (31/1).
Perubahan doktrin itu, sambung Agus, juga terejawantah dari gaya latihan infenteri yang sebelumnya berjalan kaki, kini ditopang menggunakan kendaraan mekanis. Sementara, di angkatan laut, TNI akan menyiapkan kapal laut yang lebih canggih sehingga dapat beroperasi lebih dalam, lebih jauh, dan lebih lama.
"Dan Angkatan Udara juga bisa lebih canggih dengan alutsista dari beberapa negara yang kita pesan," ujarnya.
Di sisi lain, Agus menjelaskan perubahan doktrin di TNI juga ditopang dengan kehadiran satuan siber sebagai angkatan keempat. Saat ini, ia berkomitmen untuk terus mengoptimalkan angkatan siber. Salah satu cara yang digunakan adalah merekrut personel angaktan siber yang justru berlatar belakang sipil.
"Kita membuat satuan siber di mana pasukan yang kita bentuk, personelnya memang dari warga sipil yang sudah memiliki kemampuan siber, kita jadikan tentara. Tugasnya yaitu untuk membantu pemerintah di bidang siber yang sekarang sudah marak," tandas Agus. (P-5)
Jenderal Agus Subiyanto memutasi 237 perwira tinggi TNI dari tiga matra. Letjen Kunto Arief Wibowo dimutasi menjadi Staf Khusus KSAD.
BURSA calon Panglima TNI akan segera dimulai karena Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2025.
Selain itu, Agus menyebut TNI juga mendukung program makan bergizi gratis. TNI telah bergerak mendukung program yang digelar serentak awal Januari 2025 itu.
Sejauh ini, menurutnya, TNI baru berencana untuk membuat pusat siber di markas besar (mabes) dan juga di setiap matra.
Saat ini tukin prajurit sebesar 70 persen. Dia mencontohkan Prajurit TNI tingkat tamtama saat ini akan membawa gaji kurang lebih Rp6,7 juta, termasuk tukin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved