Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PAKAR Kebijakan Publik, Riant Nugroho mengatakan Presiden Prabowo harus mengevaluasi para menteri yang tidak bekerja dengan maksimal. Dikatakan ada beberapa hal yang bisa menjadi dasar evaluasi Presiden untuk mereshuffle atau merombak kabinet Merah Putih.
“Evaluasi Pejabat Menteri dan Kepala Badan disarankan dilaksanakan dilakukan pada tiga bulan pertama atau 100 hari menjabat, di mana Presiden melihat kemampuan dasar dari Pejabat Menteri dan Kepala Badan memang layak menduduki jabatan tersebut,” jelas Riant kepada Media Indonesia pada Selasa (21/1).
Riant menjelaskan, reshuffle kabinet merupakan hak istimewa presiden yang tertuang dalam Pasal 17 Undang-Undang Dasar 1945 dalam rangka meningkatkan performa kinerja kabinet. Menurutnya, evaluasi penting dilakukan agar pemerintahan baru bisa tetap berjalan maksimal hingga akhir kepemimpinan Prabowo.
“Jika layak maka ada tiga pilihan yaitu dilanjutkan, jika cukup layak diperbaiki, dan jika kurang layak apalagi tidak layak maka diberhentikan dan diganti,” katanya.
Lebih lanjut, Riant menegaskan bahwa reshuffle kabinet harus dilakukan dengan mempertimbangkan performa atau kinerja para menteri dan berbagai faktor lainnya seperti kebutuhan dari kabinet itu sendiri dan aspirasi dari masyarakat.
“Ada beberapa kriteria yang bisa menjadi dasar penilaian menteri tersebut layak atau tidak untuk diberhentikan yaitu, mengerti visi Presiden yang dibuktikan dalam produk kebijakan dan mampu dilaksanakan selama 100 hari pertama,” ungkapnya.
Riant menilai, kelayakan seorang menteri untuk tetap bisa duduk pada jabatannya dapat dibuktikan dari pikiran, ucapan, dan sikap/perilaku/tindakan. Menurutnya, Presiden harus menilai pada profesionalitas bukan tingkat popularitas.
“Di mana pejabat yang tidak populer dibanding yang lain, namun kehadirannya membawa kesejukan dan kebaikan bagi ekosistem pemerintahan dan penyelenggaraan negara, dapat dinilai sebagai layak,” tegasnya.
Menurut Riant, kemampuan menteri dalam menjalankan tata kelola organisasi dan komitmennya menerapkan prinsip transparansi serta akuntabilitas publik juga harus dijadikan dasar pertimbangan dalam mereshuffle.
“Menteri harus mempunyai ‘kelas’ sebagai pemimpin yang layak dihormati, terutama dari pendapat publik atas keberadaan yang ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani bukan yang di depan sok berkuasa tapi di tengah merusak organisasi dan di belakang membahayakan semuanya,” ungkapnya.
Di luar kepentingan koalisi yang dijalankan Presiden Prabowo, Riant menekankan bahwa penting bagi kepala pemerintahan untuk mengevaluasi para menterinya secara objektif bukan atas kepentingan politik semata.
“Sebab ini berkaitan dengan kehormatan Presiden Prabowo yang diharapkan bersama untuk terus dapat memimpin Indonesia secara efektif hingga akhir masa tugas,” tuturnya.
Lebih jauh, Riant mengingatkan agar presiden dapat mengevaluasi kinerja menteri secara kelembagaan dengan menilai sejauh mana efektivitas organisasi pemerintahan yang dijalankan oleh menterinya.
“Dengan penambahan jumlah lembaga pemerintahan, perlu dievaluasi lagi. Mana yang meningkatkan kinerja Presiden, dan mana yang menjadi beban, termasuk beban pembiayaan keuangan,” ungkapnya.
Setelah berbagai kriteria tersebut terpenuhi, Riant juga menyarankan agar presiden segera mengevaluasi menteri secara berkelanjutan melalui produk kebijakan publik dan implementasinya bagi masyarakat.
“Hal ini dapat dinilai dari implementasi kebijakannya dalam bentuk pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat dalam arti luas,” tandasnya. (P-5)
“Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik. Kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan,”
PROSES penyusunan anggaran belanja dan strategi pembangunan Tahun 2026 serta RAPBN 2026 saat ini sedang berlangsung.
Mensesneg sekaligus juru bicara Istana, Prasetyo Hadi menyebut belum ada rencana dari Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan perombakan kabinet atau reshuffle.
WAKIL Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Presiden Prabowo secara rutin memberikan imbauan kepada para menterinya untuk menjaga kekompakan dan koordinasi dalam pemerintahan.
Meski isu bergabungnya PDIP ke pemerintahan kerap muncul, ia menegaskan bahwa partai tersebut telah mendapatkan posisi strategis di luar kabinet.
Habiburokhman menegaskan Prabowo tidak boleh diremehkan begitu saja. Dia menyebut, Prabowo tidak mudah dibohongi dan ‘dikerjain’ oleh para menterinya seperti rumor yang berkembang
PIHAK istana menjawab kabar yang dilontarkan Bahlil Lahadalia soal adanya rencana reshuffle yang akan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada para menterinya.
PENELITI Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menegaskan Presiden Prabowo Subianto tidak boleh pandang bulu dalam melakukan reshuffle menteri.
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei KedaiKOPI, kata Hensa, sebanyak 27,5 persen masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo Subianto.
PRESIDEN Prabowo Subianto memperjelas pernyataanya yang menyebut akan menindak jajaran di kabinetnya yang masih bandel setelah lewat 100 hari kerja pemerintahannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved