Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MANTAN Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiaro menyinggung kabinet dengan postur gemuk pada pemerintahan mendatang setelah pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI per 20 Oktober 2024.
Bima Arya usai menjadi peserta pembekalan wakil calon menteri di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, mengungkapkan bahwa Prabowo melalui pembekalan ini berupaya mengoordinasikan dengan baik deretan calon anak buahnya.
"Makanya, kalau orang bilang ini kabinet gemuk, ya memang ini adalah kabinet yang berusaha mengakomodasi semua. Yang penting sekarang 'kan strukturnya, fungsinya, koordinasinya, kolaborasinya, itu bisa dilakukan dengan baik," ujarnya, dilansir dari Antara, Kamis (17/10).
Kabinet Prabowo-Gibran diperkirakan diisi sekitar 108 orang terdiri atas 49 posisi menteri dan 59 posisi wakil menteri atau wakil kepala badan/lembaga.
Melalui pembekalan tugas para calon anggota kabinet, menurut Bima Arya, Prabowo ingin menyamakan frekuensi calon anggota kabinet mendatang karena berasal dari berbagai latar belakang.
"Latar belakang anggota kabinet berbeda-beda kata beliau. Ada aktivis, ada budayawan, politisi. Maka dari itu, harus disamakan frekuensinya, perspektifnya," ungkap Bima Arya yang kini menjabat Ketua DPP PAN.
Dengan demikian, kata dia, para calon wamen menjadi satu frekuensi dan persepektif dengan memahami dari pemikiran-pemikiran Prabowo Subianto.
Pembekalan bertajuk Hambalang Retreat itu diikuti calon wakil menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 54 peserta.
Pembekalan tugas bagi para calon wakil menteri dimulai sekitar pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB dengan berbagai pembasahan seperti kecerdasan buatan (AI), media dan komunikasi, lapangan kerja masa depan, dan materi antikorupsi. (I-2)
Prabowo menyampaikan konstelasi global, seperti geopolitik, kondisi ekonomi global, hingga mengelola negara.
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Mampukah dia membesarkan PSI yang katanya partai anak muda itu? Atau sebaliknya, setelah tak lagi berkuasa, pengaruhnya bakal meredup untuk membesarkan PSI?
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved