Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ketua DPR Komentari Video Viral Sopir Ambulan Turunkan Jenazah di Tengah Jalan

Fachri Audhia Hafiez
17/7/2024 19:29
Ketua DPR Komentari Video Viral Sopir Ambulan Turunkan Jenazah di Tengah Jalan
Ketua DPR RI Puan Maharani(MI / Susanto)

KETUA DPR Puan Maharani meminta pemerintah turun tangan terkait kasus sopir ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Djoen Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), yang menurunkan jenazah bayi di sebuah SPBU. Puan minta investigasi secara menyeluruh.

"Pemerintah dan pihak berwenang saya harap turun tangan melakukan investigasi karena dengan pola seperti itu, pastinya ini bukan kejadian pertama kali," kata Puan melalui keterangan tertulis, Rabu, (17/7). 

Dia menyayangkan insiden itu. Karena merugikan masyarakat yang sejatinya membutuhkan pelayanan kesehatan tersebut.

Baca juga : Sindir Negara Lambat Atasi Masalah di Masyarakat, Puan: No Viral, No Justice

"Ini tidak pantas dan menurut saya kejadian yang tidak berhatinurani. Pemerintah harus melakukan evaluasi yang serius untuk memperbaiki layanan kesehatan,” tutur Puan.

Puan memandang perlu juga pemeriksaan terhadap sistem pelayanan ambulans di rumah sakit lainnya. Termasuk dugaan pungli soal pelayanan ambulans.

Ketua DPP PDIP itu juga menyoroti ada perbedaan antara aturan dengan teknis di lapangan. Khususnya mengenai BBM yang digunakan ambulans.

Baca juga : Puan: No Viral No Justice Jadi Tantangan Selesaikan Masalah

"Ini harus ditelusuri di mana letak kesalahannya. Dalam aturan katanya memakai Pertalite, tapi lalu disebutkan memakai BBM yang lebih mahal sehingga menimbulkan permasalahan. Ini juga memberatkan masyarakat dan kurang etis dilakukan karena meminta tambahan biaya kepada keluarga yang tengah berduka," ujar Puan.

Puan meminta ada pengawasan yang lebih ketat dari Pemerintah, khususnya dari Dinas Kesehatan. Kemudian harus pula ada evaluasi terhadap aturan agar tidak dijadikan celah perilaku pungli.

“Meskipun dilakukan oleh oknum, tapi ini membuka pertanyaan apakah kejadian seperti itu memang lumrah terjadi di rumah sakit daerah. Pengawasan harus lebih diperketat agar masyarakat tidak dirugikan akibat ketidakjelasan aturan,” ucap Puan.

Baca juga : Kunjungi China Women's University, Puan Dukung Peningkatan Kapasitas Perempuan

Sebelumnya, viral video sopir ambulans RSUD AM Djoen Sintang, Kalbar, diduga menurunkan jenazah bayi di sebuah SPBU lantaran tidak diberikan uang bensin. Dalam video yang diunggah akun X @Heraloebss, pria yang merupakan keluarga dari bayi menceritakan kronologi kejadian. Pria yang mengenakan kaus dan jaket hitam itu tampak menangis.

Pria tersebut mengklaim, sebelumnya sudah membayar ambulans sebesar Rp690 ribu di kasir rumah sakit. Namun, sopir ambulans tiba-tiba meminta uang untuk membeli bensin. Sopir juga tidak mau tahu jika ayah sang bayi sudah membayar di kasir.

"Kata sopirnya, ‘bang minta duit buat beli minyak’. Aku bilang, aku gak punya duit dan udah bayar di kasir. ‘Oh gak bisa gitu, itu urusan saya. Kasir gak ada urusan.’ katanya,” jelas pria dalam video.(Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya