Nurul Ghufron Diminta Fokus Sidang Etik Dibandingkan Daftar Capim KPK

WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron diminta tidak mengikuti seleksi pendaftaran calon pimpinan (capim) KPK yang dibuka hari ini. Pasalnya Ghufron masih bermasalah dengan Dewan Pengawas (Dewas).

“NG (Nurul Ghufron) harusnya fokus menghadapi sidang Dewas, bagaimana mungkin pelanggar kode etik malah mendaftar lagi? Ada etika tidak tertulis yang sudah mulai pudar di KPK,” kata Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha, Rabu (26/6).

Praswad menilai panita seleksi (pansel) capim KPK harus memberikan perhatian akan peridangan etik Ghufron bila ia memberikan berkas.

Ia menilai masih banyak tokoh berintegritas yang bisa mendaftar sebagai capim KPK. Sayangnya Praswad melihat mereka yang bagus kerap didepak dari tahapan awal seleksi.

“Justru yang semakin bermasalah dan semakin buruk rekam jejaknya, semakin besar peluangnya untuk menjadi capim KPK,” ujar Praswad.

Dalam rangka seleksi pemilihan capim dan Dewas KPK masa jabatan 2024 -2029, pansel KPK membuka pendaftaran calon pimpinan dan dewan pengawas KPK mulai 26 Juni hingga 15 Juli 2024.

Anggota Pansel Capim dan Dewas KPK, Ivan Yustiavandana memastikan tidak ada calon titipan dalam pencarian komisioner. Ivan juga menyebut bahwa timnya dipastikan akan bekerja tanpa tekanan.

"Kami benar-benar independen, sejak awal penunkikkan tidak ada diskusi dengan siapapun juga mengenai calon-calon tertentu." kata Anggota Pansel Capim dan Dewas KPK, Ivan Yustiavandana. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Thalatie Yani