Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

KPU Diminta Transparan soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI

Indriyani Astuti
02/3/2024 16:45
KPU Diminta Transparan soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI
KPU diminta transparan soal penggelembungan suara PSI(MI/Palce Amalo)

Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Mardani Ali Sera menegaskan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) transparan dalam menampilkan data perolehan suara partai-partai politik peserta pemilihan umum (pemilu) 2024.

Pasalnya, suara beberapa partai yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus naik secara signifikan. Berdasar data real count (perhitungan cepat) KPU per 2 Maret 2024, suara PSI terus meningkat dan meraih 2.390.480 atau 3,12%. Sementara data dari hasil quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei, suara PSI tidak mencapai 3%.

"Wajib diawasi dan KPU wajib transparan," ujar Mardani yang juga Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu ketika dimintai tanggapan Sabtu (2/3).

Baca juga : Real Count KPU: Suara PDIP di Depok Merosot, PSI Meroket

Perbedaan perolehan suara yang sangat signifikan antara real count dengan hasil quick count mendapat sorotan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam akun X miliknya @burhanmuhtadi menyampaikan bukan hanya PSI yang mengalami penambahan suara tidak wajar.

"Ternyata bukan hanya PSI, tapi juga Gelora yg mengalami penambahan suara tak wajar. Bagaimana sikap partai2 lain? Kayak adem-adem aja," cuitnya, Sabtu (2/3).

Berdasarkan Undang-Undang No.7/2017 tentang Pemilu, ada syarat parliamentary treshold. Partai politik peserta pemilu 2024 harus meraih suara 4% dari suara nasional untuk bisa masuk ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya