Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PENDIRI lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia atau KedaiKOPI Hendri Satrio (Hensat) menilai calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto terbebani tuntutan 'harus bagus' ketika tampil dalam debat ketiga capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (7/1).
Baca juga: Timnas Anies-Muhaimin Nilai Panas Debat Wajar Asal tak Berlarut
Situasi tersebut tak terlepas dari posisinya sebagai Menteri Pertahanan, yang dianggap lebih mengerti tentang pertahanan dibandingkan dua capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Akibatnya pak Prabowo sangat sibuk menangkis apa yang ditanyakan Ganjar dan Anies, dengan menggunakan argumen 'data itu salah', atau 'data itu keliru'," ujarnya lewat keterangan yang diterima, Senin (15/1).
Baca juga: Gemoy Prabowo Dinilai Hanya Topeng dari Emosional
Akhirnya, sambung Hensat, jawaban-jawaban Prabowo terlihat kosong dalam debat tersebut.
Akademisi dari Universitas Paramadina itu mencontohkan, jawaban-jawaban Prabowo yang kosong itu seperti 'Indonesia harus besar', 'pertahanan Indonesia harus kuat', dan 'Indonesia harus nonblok'.
"Itu menurut saya, jawaban-jawaban yang sangat normatif dan standar, jauh dari cerminan kualitas Prabowo yang tahu Pertahanan dan Keamanan," papar Hensat.
Banyak kalangan menilai Prabowo Subianto kewalahan menghadapi pertanyaan dan sanggahan dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di debat ketiga capres
Banyak kalangan, termasuk netizen yang menganggap Prabowo kalah debat karena hanya menangkis serangan yang dilakukan capres lain. Bahkan Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan bernada membela Prabowo dengan mengatakan debat ketiga itu tidak substansial. (RO/P-3)
Megawati kembali mengungkit soal kekalahan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan meyakini bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif
PARTISIPASI pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Padang tahun 2024 tercatat hanya 49 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
KETUA PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyebut Pilkada Serentak 2024 merupakan pertarungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo, dan Megawati Soekarnoputri.
Pentingnya kepedulian anak-anak muda terhadap perhelatan pilkada mendatang.
DINAMIKA politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kian panas. Adanya pertemuan antara Joko Widodo dengan salah satu pasangan calon Pilkada Jakarta,
Elektabilitas Rido unggul dari kandidat lain karena pengaruh pemilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved