Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Anies Sebut Beratnya Tantangan Pasar Tradisional ke Depan

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
07/11/2023 22:00
Anies Sebut Beratnya Tantangan Pasar Tradisional ke Depan
Bakal calon presiden Anies Rasyid Baswedan (kanan) berswafoto dengan relawan saat melakukan safari politik(ANTARA FOTO/Arnas Padda)

CALON presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyebut bahwa tantangan berat menanti pasar tradisional ke depan.

Hal itu diungkapkan Anies usai mendapat dukungan dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKKAPI) untuk Pilpres 2024 mendatang.

Bukan hanya saingan dengan pasar modern, Anies mengemukakan kebijakan-kebijakan terhadap pelaku pedagang di pasar tradisional membuat pedagang di pasar tradisional semakin tergeser karena negara tidak memberi arahan yang jelas.

Baca juga: Dapat Dukungan dari Pedagang Pasar, Ini Program Anies untuk Pasar Tradisional

“Ke depan kita menginginkan agar tradisional tidak dikecilkan apalagi dihilangkan kan tapi justru dijaga dan dibesarkan,” ungkap Anies dalam sambutannya di acara Rapimnas IKAPPI di Hotel El Royal, Jakarta, Selasa (7/11).

“Ketika negara tidak memberikan arahan ideologi apa yang harus dianut oleh pemerintah sampai ke tingkat daerah maka semuanya akan bergerak tanpa arah, perintahnya apa, arah ideologi apa,” tambahnya. 

Baca juga: Respons Putusan MKMK, Jubir Anies: Kalau Jantan, Prabowo Perlu Ganti Cawapres

Anies menerangkan kebijakan tersebut harus dituangkan secara sederhana namun tetap harus dengan gagasan dan ideologi. Anies menegaskan ideologinya adalah membesarkan yang kecil.

“Kebijakan berdasarkan kepada gagasan, kebijakan berdasarkan ideologi,” ucapnya.

“kalau sekadar kerja saja, tidak ada gagasan tidak ada ideologinya tidak ada arah nantinya,” paparnya.

Anies mengemukakan kalau kebijakan diambil tanpa ada gagasan dan ideologi, malah akan menimbulkan tidak konsisten dalam membangun ekonomi.

“Enggak bisa membuat kebijakan hanya pakai pengetahuan yang kita miliki, duduk bersama-sama,” tandasnya. (Ykb/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya