Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGAMAT terorisme Noor Huda Ismail meminta pemerintah untuk serius menanggapi adanya jaringan teroris yang ingin menggagalkan pemilu. Sebab, hal itu sangat berbahaya bagi pesta demokrasi yang akan segera dilaksanakan di 2024 nanti.
"Ya harus serius karena JAD (Jamaah Ansharut Daulah) ini terkait dengan gerakan terorisme global," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (31/10).
Menurutnya, pemerintah harus meningkatkan kinerja intelijen, khususnya terkait jaringan teroris yang bermain lewat tanah online.
Baca juga : Sebanyak 59 Tersangka Teroris Ditangkap Sepanjang Oktober 2023
"Peningkatan kerja intelijen terutama mengarah kepada kelompok-kelompok JAD yang juga bermain di ranah online," imbuhnya.
Di sisi lain, pemerintah juga harus meningkatkan literasi digital kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak terjebak dengan berbagai informasi yang tidak benar.
Baca juga : Densus 88, Tangkap 27 Tersangka Teroris di Jakarta hingga Sulteng
"Perlu digital literacy yang kuat kepada khalayak umum," tambahnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 40 tersangka terorisme anggota JAD. Para tersangka teroris itu diduga hendak menggagalkan pelaksanaan Pemilu 2024.
Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan para tersangka teroris itu ditangkap di sejumlah wilayah. Mereka ditangkap pada 27 dan 28 Oktober lalu. (Z-5)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Anggota Polres Tasikmalaya membantu Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terkait penangkapan dan penggeledahan oleh Densus 88
Tersangka ARH dan SN, kata Ramadhan, DPO penangkapan tindak pidana teroris pada Maret 2021.
Terorisme bukan tujuan, melainkan alat dari gerakan politik bermotif ideologi yang ingin mengganti tatanan sosial politik yang ada.
Adapun ketiga titik itu yakni di Jl. Akik Ujung No.7, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Ciomas, di Kampung Jami, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari dan di Kecamatan Ciawi.
Terduga teroris itu diringkus di kontrakan istri ketiganya di RT 001 RW 09 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Lelaki kelahiran Padang 12 Agustus 1992 tersebut dibawa ke Rumah Tshanan Polda Metro Jaya (PMJ) guna di interogasi lebih lanjut.
Terduga teroris yang ahli merakit bom dan membuat senjata api bernama Wiji Santoso alias Patri alias Dwi, 44, ditangkap di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzati, Kecamatan Beji, Depok
DETASEMEN Khusus 88 Antiteror tidak mengenal lelah. Selama seminggu terakhir terus bergerak memburu pelaku yang hendak melakukan aksi teror dan berhasil menangkap tiga lagi di Serang,
Selama ini mereka bekerja sama dengan Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Serta, bertugas menjadi pengirim logistik dan fasilitator pemberangkatan ke Suriah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved