Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
MENTERI BUMN Erick Thohir dinilai memiliki peluang besar menjadi cawapres. Salah satu alasannya adalah kuatnya dukungan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Pengamat Politik Pusat Data Riset (Pusdari), Nana Saehuna menyebut status sebagai Anggota Kehormatan Banser merupakan modal kuat untuk Erick Thohir. Menurutnya, jabatan tersebut memiliki daya elektoral bagi Erick Thohir.
“Erick Thohir memiliki basis NU. Keanggotaan Erick Thohir dalam Banser menjadi modal kuat,” kata Nana dalam keterangannya, Senin (9/10).
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Mampu Menyelesaikan Korupsi di BUMN dengan Tuntas
Kuatnya basis massa Erick Thohir terlihat dari Survei Indikator Politik Indonesia periode 25 Agustus - 3 September yang menunjukkan dukungan warga NU cukup besar. Dukungan warga NU untuk Erick Thohir sebagai cawapres mencapai angka 15,6 persen.
Dukungan yang diperoleh Erick Thohir tersebut justru mengungguli nama-nama lain yang dekat dan terafiliasi dengan NU. Mulai dari Menkopolhukam Mahfud MD, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Langkah Bersih-bersih BUMN Diyakini Bikin Pejabat Jera Korupsi
Selain daya elektoral di kalangan NU, Erick Thohir juga memiliki kemampuan untuk menarik dukungan dari pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu tak terlepas dari adanya kedekatan antara Jokowi dan Erick Thohir yang sudah terbangun lama.
“Erick Tohir memiliki kemampuan untuk mengambil suara pemilih Jokowi,” pungkas Nana. (Z-7)
Dalam kalender yang digunakan umat islam, ada bulan tertentu yang dimaknai lebih mulia. Selain Ramadan dan Rajab, Muharram juga menjadi bulan yang dirayakan umat Islam dengan suka cita.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved